Showing posts with label LPER. Show all posts
Showing posts with label LPER. Show all posts

Sunday, April 7, 2024

TAMBIYAKU HASIL HILIRISASI PANGAN BERBAHAN SHORGUM

Elnino yang mengeringkan tanah pertanian merupakan udara panas yang menyengat. Suhu ini sempat menyentuh angka psikologi 40 derajat. Akibatnya kekeringan tidak terhindarkan,maka semua negara mewaspadai dan hati-hati mengelola rantai pasok bahan pangan termasuk Indonesia. Shorgum menjadi pilihan para pelaku usaha yang inovatif, untuk bahan substitusi terhadap beras. LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) sangat tertarik tentang hilirisasi Shorgum, maka melakukan study banding tentang industri pengolahan Shorgum (bahan pangan berupa beras dan aneka produk olahan) ber merek Tambiyaku dalam bahasa Kalimantan adalah Nenek-ku. Kunjungan dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2023 di lokasi Cibubur. Para pengurus LPER Nenden H. Juana (Ketua bidang Legal dan Hukum), Sarwono (Ketua Bidang Kelembagaan dan Hubungan Pemerintah), Prof. Francisca Sestri (Sekjen), Dessy Ayu (Bidang Promosi) serta Rinta (Sekretaris)
Muhammad Bayu (27 th) pemilik industri tersebut menjelaskan bahwa Shorgum ditanam di Kalimantan Selatan, memiliki berbagai output berupa : beras, tepung, makanan kering : aneka biskuit,gula semut,gula cair, mie instan, kecap,cuka dll masih dalam pemgembangan. Dari daunnya diolah untuk pakan ternak, seraya mengklaim produknya sudah ada di beberapa toko modern dan ekpor kemanca negara. Masih menurut Bayu,saat sekarang kekurangan pasokan bahan,dan diungkapkan juga dibeberapa forum diskusi antara lain di Segmen 3 P TKN, dan Rumah Sawit Indonesia (RSI) melalui zoom secara internasional.
Nenden H. Juana Ketua Bidang Legal dan Hukum LPER merangkap Ketua Ikatan Notaris Kab. Bogor, didampingi Sarwono Ketua bidang Kelembagaan dan Hubungan Pemerintah, menyimak dan melakukan diskusi tentang sistem pemasarannya, dan terungkap bahwa yang di Cibubur hanya untuk memenuhi permintaan konsumen secara online,selebihnya disupply dari pabrik yang ada di Kalimantan. Study banding ini dilanjutkan menyaksikan proses produksi, untuk memperkaya pengetahuan tentang deversifikasi pangan, agar Indonesia yang kaya SDA dan SDM mau memanfaatkan teknologi pengolahan Shorgum sebagai bahan pangan pengganti beras.

Friday, April 5, 2024

Konsolidasi Internal LPER Bersama Dewas

Mengawali tahun 2024 pengurus Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) mengadakan rapat internal sebagai langkah konsolidasi ditingkat pusat. Suasana yang masih riuh dengan kampanye untuk pemilihan presiden dan wakil presiden, Pemilu DPR-RI, DPRD,dan DPD menjadi kekuatan politik masing-masing partai politik di Indonesia. Dewan Pengawas Farida Dwi Cahyarini mengatakan, bahwa LPER ini dari segi pelaporan keuangan,dan administrasi sangat tertib, bahkan lampiran-lampiran pun lengkap. Namun demikian untuk konsolidasi pusat daerah sepertinya perlu diintenskan,sehingga semakin kesini semakin menjadi Lembaga yang diperhitungkan,ungkap Dewas yang menjadi Sekjen Kominfo (2014-2018). Sedangkan Bakri Maulana selaku Ketua Harian Lembaga ini, memberikan apresiasi kepada LPER yang selalu solid apabila ada event-event Ekonomi dan pengembangan UMKM. Ia menyebutkan sering absen saat ini karena mempersiapkan pencalonan dirinya sebagai Bupati Pesisir Selatan, karena putera daerah yang memiliki peluang besar memenangkan pertarungan tersebut. Doakan saja ya, supaya nanti bisa memperkuat LPER ungkapnya siang itu. Eka Mardiyanti Ketua Bidang Pendidikan dan Pengembangan, memberikan cerita menarik saat kerjasama dengan Kominfo, Bank Mandiri, Bank Indonesia, media dan lain-lain partner kerja dalam sosialisasi program kerja berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi yang selalu menarik baginya. Nenden H. Juwana, Ketua bidang Legal dan Hukum mengungkapkan, kegembiraan bahwa LPER ini sebuah lembaga sosial berupa perkumpulan, namun pelaporan keuangan dan aktivitas tiap akhir tahun disajukan dalam bentuk soft dan hard copy. Perkembangan Organisasi dan kegiatan per-cabangpun selalu dituangkan untuk promosi sekaligus ungkapnya.
Sarwono, selaku Ketua Bidang Perijianan dan Hubungan Pemerintah, selaku host dari acara konsolidasi ini mengungkapkan bahwa pasca Covid-19 memang pertemuan-pertemuan secara fisik baru pulih diakhir tahun 2022. Namun saya melihat LPER ini terus melakukan aktivitasnya dengan rutin. Saya masih ingat saat pandemi tahun 2021 ikut membagikan alat penanggulangan covid baik di Bekasi maupun Gunung Kidul, ungkapnya dengan senyum. Mulyadi Atma, Ketua LPER Jabar mengucapkan terimakasih kepada Sekjen LPER yang menjembatani antara UMKM binaanya dengan Bank Indonesia untuk mendapatkan bantuan ayam sejumlah 2000 yang dialokasikan di Desa Pasar Kecapi, Jatiwarna, kota Bekasi di 3 titik. Mulyadi juga mengucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia Jabar selaku eksekutor program yang dinamai LPER Teluria Konsep 1000 telur 1 RW. Rinta, selaku sekretaris mengatakan senang bisa jumpa kembali dengan pengurus pusat dan berharap kegiatan kegiatan sosialisasi visi misi LPER ke daerah-daerah seperti Banyuwangi, Bali dapat dilakukan kembali didaerah lain. Dessy Ayu, selaku pengurus bidang Promosi dan Kehumasan, mengucap syukur bisa konsolidasi dan sekaligus reuni untuk mencatat apa yang sudah sukses dan peningkatan agar tujuan LPER untuk mendorong kesejahteraan masyarakat terwujud, saya ini ada jadual kampanye namun karena LPER yang undang maka lebih baik hadir disini. Arum Sudadi salah satu pelaku usaha UMKM Ikan dori, yang beberapa kali ikut bazar produk produk domestik di kementerian baik Kominfo, Kemendagri dan lain-lain memiliki pengalaman yang menyenangkan bersama LPER,saat itu.
Sebagai penutup Francisca Sestri selaku sekjen LPER, mengucapkan terimakasih atas kebersamaan pertemuan awal tahun 2024 ini, sekaligus reuni karena sudah lama sejak Covid-19 kehadiran para pengurus untuk berkumpul agak sulit. Ia menyadari kerjasama dengan Pemerintah agak berkurang, namun dengan Perguruan Tinggi, seperti UNS, UNY dan Perusahaan Konsultan Bizcom, serta lembaga sponsor seperti Bank Indonesia, OJK,PLN, KAI dan lain-lain masih berlangsung, bahkan donatur dari Pengusaha di Bali sejak berdiri hingga kini selalu memberikan sumbangan seperti annual fee, kata Sestri yang tahun 2023 dikuhkan sebagai Guru besar di UNIPI Tangerang, sekaligus Rektor pertama di Perguruan Tinggi Swasta tersebut.

Sunday, February 6, 2022

LPER DAN BIZCOM : FUNDRAISHING TEMA 47 th INVESTOR GATHERING

Sebuah perhelatan ditengah pandemi digelar LPER Bersama mitra kerjannya yaitu Bizcom Indonesia dalam upaya menggerakkan kembali para pebeisnis ukuran Kecil Menengah agar bangkit kembali untuk membuka lapangan kerja.
Maka LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) yang diwakili oleh Dr. Francisca Ssetri selaku Sekjen lembaga tersebut melalukan lobi kepada Bank Indonesia (BI) untuk mendukung acara yang sangat bagus dan mengena ini. Sendra Wong CEO dari Bizcom Indonesia melakukan gathering ke 47 ini dengan tujuan yang membangkitkan Bisnis para investor rang rerata adalah milenial, sehingga sebagai konsultan ia sangat concern kepada bagaimana cara mereka mendapatkan permodalannya agar bisa kembali hidup pasca pandemi Covid-19 ini.
Francisca Sestri ditemani Dr Sarah selaku bendara dan Ir. Eka Mardiyanti selaku ketua bidang pendidikan dan pelatihan, dalam sambutan pembuka mengatakan bahwa acara 47 th Investor Gathering : Fundraishing sangat mengena, pasalnya saat keadaan resesi pasti semua perusahaan akan menghadapi kesulitan mendapatkan dana baik untuk tujuan company maupun untuk kegiatan mendapatkan CSR (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan). Menurutnya bahwa dana sosial ini perlu bagi para UMKM yang sedang terpuruk bisa didapat dari sumber manapun apakah perbankkan, BUMN, BUMD dan perorangan. Acara yang cukup kondosif ini mengahadirkan para nara sumber yang kompeten di bidangnya,sehingga mereka bisa saling berintaraksi untuk solusi perusahaan mereka. Bryan Tilaar Presdir PT. Martina Bertho yang terkenal dengan merek kosmetik Sari Ayu Martha Tilaar, mengungkapkan bahwa program kadang bagus, namun terpenting bagaimana dan kapan eksekusinya untuk mewujudkan karya nyata.
Acara yang disponsori BI, melalui Doni Yuwono Deputy Gubernur BI yang sangat empati terhadap UMKM yang baru terpuruk ini, Sang Pisang, Kopi Perempuan Tani sekaligus menjadi tempat acara diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2021 silam tepat untuk memeringati hari Sumpah pemuda, dilanjutkan dengan diskusi antar pengusaha dan sekaligus ada kegiatan sosial dengan disinfectan charity melalui LPER.

Saturday, June 26, 2021

LPER SUMATERA UTARA DAN UNIVERSITAS HKBP NOMMMENSEN KAJIOPTIMALISASI BLT KEPADA UMKM

Permasalahan Pandemi Covid-19 tidak menjadi reda namun meningkat karena masih rendahnya masyarakat dalam disiplin menggunakan protokol kesehatan. Peresepsi bahwa setelah divaksin bisa leluasa melonggarkan prokes. Sehingga dampak Covid ini sangat buruk terhadap dunia usaha khususnya UMKM, dan dampak buruk sampai akhir tahun 2020 Indonesia tumbuh - 3,2 % dan Kuartal 1 2021 pertumbuhan masih - 2 sd -1 %. Maka dari 695,30 T dana penanggulangan pemulihan ekonomi nasional ada 119 T direalisasikan untuk UMKM termasuk BLT dalam bentuk Banpres Produktif sebesar Rp.2,4 juta per pelaku UMKM, dan target 12 juta pelaku UMKM.
Latar belakang tersebut mendorong LPER SUMUT menggandeng UHN (Universitas HKBP Nommensen)Menandatangi nota kesepahaman di bidang, Pertanian, Ekonomi dan Pendidikan yang masih memiliki peluang-peluang untuk membangkitkan UMKM dimasa pandemi Covid-19 ini,ungkap Ronald Naibaho selaku Ketua LPER Sumut yang sudah komit ingin membantu UMKM bisa bangkit dan tumbuh kembali,bersama Rektor UHN di acara FGD pada tanggal 18 Juni 2021.
Kepala BI Sumatera Utara Sukowardojo selaku nara sumber mengatakan bahwa BI telah mendukung penuh pemerintah dan menjalankan pengawasan moneter secara cermat dan yang terpenting menciptakan Supply sudah ada namun Demandnya yang belum tumbuh ini PR kita semua termasuk LPER. Juga untuk BLT ini belum jelas seberapa jauh bisa digunakan UMKM untuk usaha atau konsumsi memang belum diteliti secara detail. Dalam paparannya Sukowardojo menekankan sinergi pemerintah dan BI, peluang dan tantangan UMKM, dan pemanfaat permodalan, yang saat sekarang sangat diperlukan. Pembicara kedua Anggota DPRD Sumut Dhody Taher menyoroti tentang kebutuhan UMKM Saat Pandemi dan Saat Pemulihan : Keuangan 66,7 % dan 59,53 % Pendampingan Bisnis 48,56% dan 43,51 % Perizinan 31,05% dan 26,35% Dan yang masih tinggi pada Kebutuhan Keuangan dan Pendampingan. Oleh sebab itu ia berharap LPER Sumut bisa memberikan pendampingan dalam membangkitkan bisnis para pelaku UMKM di Sumatera Utara.
Francisca Sestri Sekjen LPER dalam presentasinya menandaskan "bahwa UMKM memang perlu mendapatkan bantuan tunai, namun itu untuk ketahanan konsumsi. Sepakat dengan Anggota DPRD bahwa peran Lembaga atau Komunitas saat pandemi UMKM lebih membutuhkan pendampingan Manajemen baik bidang Keuangan (Fintech,KUR) dan Pemasaran (Desain, kemasan,promosi online dll). Saat sekarang ritel ambruk baik tradisional maupun modern setingkat Giant yang produk-produknya banyak dari UMKM juga,karena pembatasan kontak manusia maka tidak ada pengunjung bisa dibayangkan mereka menjerit. Suka tidak suka mereka harus masuk ke marketplace apakah di Tokopedia,Bukalapak, Shopee dll. Ini sangat perlu kerjasama dengan Dinas Kominfo dan Koperasi UKM, dan LPER harus turun lapangan membantu mereka. Saat sekarang yang sudah dilakukan di cabang-cabang Klaten,Banyuwangi,Banyumas,Nagekeo NTT dan Sumut masih pendampingan bidang Pemasaran, mereka sudah ada produksinya tetapi sulit memasarkan. Saya bersyukur LPER Sumut yang agresif kedepan bisa menjadi Kuda Troya untuk mendampingi UMKM diwilayahnya bahkan bisa berskala lebih besar lagi" pungkasnya.
Pembicara lain dari Bapeda Sumut, menekankan percepatan vaksin, memulihkan demand dengan jaring pengaman sosial, pemulihan supply dengan stimulus ekonomi khususnya UMKM, dan penyerapan belanja pemerintah. Nara sumber berikutnya mewakili Akademisi Dearlina Sinaga (dosen UHN) dan Naslindo Sirait (Ekonom LPER Sumut) prihatin melihat nasib UMKM di Sumut berharap dari Lembaga ada komunitas milenial semacam koperasi yang khusus meliterasi, menjembatani pelaku UMKM dengan pasar era digital,karena BLT Rp. 2,4 juta memang belum keliatan seberapa besar meningkatkan pertumbuhan UMKM saat pandemi.
Acara FGD yang bertema "Optimalisasi BLT UMKM Dalam Pemulihan Ekonomi Nasional" dilakukan secara daring dan luring ini dibuka dan ditutup oleh Rektor UHN Medan selaku Fasilitator acara, dilanjutkan dengan pengalungan Ulos sebagai penghargaan kepada para nara sumber disaksikan Dayan Sutomo selaku Penasihat LPER Sumatera Utara.

Monday, June 7, 2021

PANDAMPINGAN UNS DAN LPER KEPADA "ABIA ART" UKM JAMBU KULON KLATEN

Dampaknya Pandemi Covid-19 membuat sebagian sektor usaha yang kesulitan serius baik korporasi maupun UMKM sampai pada tahap pengurangan tenaga kerja. Indonesia sendiri sampai akhir tahun 2020 tingkat penganggurannya bertambah 2,6 juta akibat pandemi tersebut. Adapun sektor-sektor terdampak adalah Pariwisata, Transportasi, Industri olahan termasuk kerajinan dan properti seperti yang dilansir KADIN Indonesia Oktober 2020. Sehingga pada tahun 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia mencatat minus 3,2 % masih lebih baik dari rata-rata pertumbuhan ekonomi dunia hingga minus 12 %
Abia Art salah satu rekananan dan binaan LPER Klaten adalah UKM bergerak bidang Kerajinan bambu berkedudukan di desa Jambukulon,Desa Jambu Kulon Kec.Ceper, kabupaten Klaten terdampak dan sempat terhenti produksinya selama 1 tahun karena terkendala pasokan bahan baku dan mandegnya ekspor ke Australia,Itali dan Suriah. Maka LPER mengadopsi konsep ABG + C (Academic, Businesss, Government dan Community)mencari terobosan menggandeng Perguruan Tinggi UNS Solo dengan program Maching Fund untuk membantu membangkitkan kelesuan ini. Menurut inisiator matching fund Prof.Dr.Rahmawati, M.Si.,Ak. selaku ketua Prodi Program Doktor FEB UNS, dalam pembukaan program pembinaan UMKM pada tanggal 31 Mei 2021 di Klaten, menrangkan "Tujuan mengimplementasikan kajian mitra Perguruan Tinggi terhadap sentra bisnis kerajinan bambu di Jambukulon, Klaten dengan menitikberatkan pada model pemberdayaan pemasaran digital yang berorientasi pasar, penataan manajemen keuangan yg tepat, bisnis berorientasi inovasi desain produk,dan menggunakan teknologi yang tepat sesuai perubahan lingkungan untuk industri kerajinan bambu di desa Jambukulon,Ceper, Klaten.
Ketua peneliti Rum Handayani ( dari Fakultas Sastra UNS), mengatakan "desain dan inovasi kerajinan bambu yang saat ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi permintaan pasar baik domestik maupun pasar ekspor agar saat pandemi bisa menjadi solusi kegiatan produksi yang memiliki deferensiasi, keuniqan untuk kemudian memasarkan kepada pelanggan baik dalam maupun luar negeri dengan peningkatan daya saing.
Francisca Sestri, Sekjen LPER dan juga anggota tim peneliti mengungkapkan, "dalam era digital bisa membantu dunia usaha yang baru tertekan dengan pendampingan manajemen yang terkait dengan digitalisasi suatu keniscayaan, melalui kerjasama kemitraan dengan OJK (Otoritas Jasa Keuangan),atau Lembaga Keuangan lainnya menjadi pilihan alternatif. Program kemitraan ini untuk pelatihan,bantuan peralatan yang dibutuhkan saat pandemi adalah langkah tepat. Tujuannya mendorong ekspor berupa produk kreatif yaitu:hiasan yang di painting dilukis model batik, meja kursi, tempat tidur dll dan pada akhirnya dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru.
Ketua LPER Klaten Nurdin menyambut gembira kerjasama kemitraan antara Akademik yaitu UNS Solo dan Abia Art sentra bisnis kerajinan bambu, dalam upaya keluar dari keterpurukan ekonomi,ia berharap kerja sama ini bisa berlanjut secara kontinyu. Acara Pembukaan Program Matching Fund dihadiri Rektor Universitas Islam Batik Surakarta, Trimanto pemilik Abia Art dan beberapa Pengusaha Batik untuk memberikan pelatihan awal membatik bebek-bebekan kerajinan bambu desa Jambukulon, Ceper Klaten. Secara terpisah Tantri Relatami Dewas RRI merangkap Dewan Pembina LPER, memberikan apresiasi kepada Cabang Klaten yang terus menerus mencari terobosan dengan inovasi produknya sehingga mampu menembus pasar global. Kolaborasi dengan stakeholder guna memperluas jaringan bisnis untuk memajukan industri dalam negeri, terutama saat pandemi sekarang ini, pungkasnya

Sunday, May 16, 2021

LPER BANYUWANGI SEDIAKAN PRODUK UMKM DALAM SEDUH KOPI DI ACARA MUDIK ONLINE

Lebaran tahun 2021 masih belum berubah seperti pada tahun 2020, permasalahan yang cukup pelik karena virus Covid-19 masih terus mengancam kesehatan manusia.Beberapa negara seperti Malaysia, Singapura dan negara-negara Eropa kembali menerapkan pembatasan keluar masuknya wisatawan kecuali ada urusan keluarga atau tugas tertentu. India adalah negara terpadat ke tiga didunia pada bulan April mengalami serangan fase kedua virus covid ini hingga mencelakai ribuan orang hingga meninggal dunia. Catatan Tribunnews.com pada 14 Mei 2021 angka kematian di India mencapai 12 ribu orang dalam 3 hari. Sementara total kasus yang tercatat 24 juta orang lebih,dipastikan jumlah orang meninggal akibat Covid-19 mencapai 262.317 sejak pandemi pertama kali melanda India tahun lalu.
Banyuwangi kota Kabupaten diujung timur Provinsi Jawa Timur yang terkenal dengan festival Gandrung Sewu yang sudah mendunia. Bahkan menurut catatan Jawa Pos di tahun 2015 festival ini digelar dibibir pantai Boom Banyuwangi dan diikui seribu lebih peserta festival. Pemda Banyuwangi sangat pro budaya yang turun temurun di tanah Blambangan ini antara lain Tari Gandrung Sewu disuguhkan pada acara kedinasan sebagai penyambut Selamat Datang kedatangan tamu resmi.
Namun apa daya setelah pandemi datang maka festival secara off line belum bisa diselenggarakan lagi. Kembali pada acara Mudik Lebaran juga mengalami hal yang sama, maka Pemda Banyuwangi mengadakan "MUDIK ONLINE" diselenggarakan pada Hari Minggu Tanggal 16 Mei 2021 secara online ditujukan kepada para Perantau Banyuwangi Se-dunia.
Halal Bihalal ini sebagai wujud kepedulian Banyuwangi kepada para perantau yang tidak bisa mudik karena pandemi Covid-19 belum mereda, supaya jangan seperti di India. Acara digelar di 5 tempat di Banyuwangi, diikuti oleh saluran langsung untuk ke manca negara melalui zoom meeting dan Live di Youtube seperti yang dituturkan Siska Purwanti Ketua LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) Cabang Banyuwangi.
Pada acara tersebut di Pendopo Kabupaten disediakan Pameran Produk-produk UMKM dan Seduh Kopi,yang diperuntukkan Protokol Pemda, Kadiskominfo dan Forkopimda. Masih menurut Siska Purwanti, selaku pengusaha makanan dari bahan cokelat ia bersama Asosiasi Kopi Banyuwangi diberikan kesempatan untuk menggelar produk-produknya dan bisa disaksikan para peserta zoom meeting seluruh dunia. Acara Mudik Online ini memberikan solusi kepada para Diaspora baik yang ada di Indonesia maupun luar negeri yang kebetulan tidak bisa ke Banyuwangi karena mendukung program pemerintah agar di rumah saja, supaya tidak tertular, maupun menularkan virus Covid-19 yang memang belum mereda, ungkap Siska penuh syukur.

Saturday, May 15, 2021

LPER FLORES BERSAMA PAPPRI NAGEKEO BERBAGI DENGAN SESAMA DI NTT

Lama LPER Cabang Nagekeo Flores tak terdengar, mungkin ada 1 tahun lebih, seperti tenggelam ditelan bumi. Semua karena keadaan yang menghimpit usaha para milenial muda dibidang ekonomi kreatif melalui kopi dan kerajian untuk oleh-oleh saat para wisatawan datang. Bahkan setelah pandemi Covid-19 melanda Indonesia, maka berita tentang LPER Nagekeo sirna. Bencana banjir bandang yang terjadi pada awal bulan April 2021 membawa angin sampai dengan LPER Pusat, bahwa Flores mulai bangkit.
Sem Keo Ketua LPER Flores minta ijin untuk mengadakan malam amal dengan pentas musik yang menjadi icon Nagekeo, tentu hal ini membuat LPER Pusat bahagia dan terharu, pasalnya Sem Keo juga dipercaya menjadi pengurus PAPPRI (Persatuan Artis Penyanyi Pencipta Lagu dan Pemusik Republik Indonesia) tingkat Kabupaten DPC Nagekeo.
Menurut penuturannya "Bertepatan dengan momentum memeringati hari Musik Nasional tanggal 9 Maret 2021, wadah yang menaungi insan seni musik di Nagekeo telah tercipta yaitu PAPPRI DPC Kabupaten Nagekeo untuk periode 2020-2025. Diresmikan oleh DPD PAPPRI Provinsi NTT di Kantor Kepala Dinas Pariwisata Nagekeo. Tujuan wadah ini untuk memperjuangkan hak-hak dan kuwajiban Para Artis Penyanyi, Pencipta lagu insan Nagekeo agar dapat menghimpun potensi seluruh insan musik di kabupaten ini Untuk Indonesia bahkan dunia.
Harapan dari wadah ini juga untuk pertumbuhan ekonomi yaitu Terwujudnya Masyarakat Adil Makmur melalui Musik yang bersinergi dengan Pemerintah Daerah"
Secara terpisah Sekjen LPER Dr. Francisca Sestri yang selalu mencari tahu tentang nasib LPER Nagekeo ini penasaran dan membuka Face book Wall Sem Keo dan mendapatkan informasi berharga melalui posting Sem Keo yang tidak lain adalah Ketua LPER Cabang Nagekeo Flores,NTT yang dibentuk 2 tahun yang lalu di Jakarta,yang menghilang beberapa tahun terakhir ini. Ia menggaris bawahi statemen Sem Keo "DPC PAPPRI DPC Nagekeo ini tidak sekedar menambah banyaknya organisasi yang ada di Kabupaten ini, tetapi untuk menambah lahirnya karya seni musik berkualitas dan original" Aksi nyata yang digelar tanggal 1 Mei 2021 lalu oleh PAPPRI Nagekeo adalah Pagelaran UMA-KUSTIC dengan menampilkan SEM KEO & MBAY AUGMENTED, sebagai wujud Persatuan Anak negeri dalam bentuk Aksi Donasi Peduli Lembata NTT di Angkringan Uma Lape, Lape Nagekeo.

Sunday, May 9, 2021

LPER : PENGEMBANGAN KERAJINAN BAMBU KLATEN MELALUI MATCHING FUND PROGRAM PERGURUAN TINGGI

Hal yang tidak diperhitungkan sebelumnya, disaat Pandemi Covid-19 yaitu ajakan Insan Kampus FEB UNS Program Doktoral melalui LPER Klaten dalam rangka pengembangan kerajinan bambu di Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper,Kabupaten Klaten. Program itu bernama Maching Fund 2021 yang dimotori oleh FEB UNS melibatkan peneliti-peneliti Program Doktoral yaitu : Dr. Rum Handayani, M.Hum (Ketua Tim Peneliti) dan Anggota Tim Peneliti lainnya: Prof. Dr. Rahmawati, M.Si.,Ak. ( UNS) Prof.Dr. Kuncoro Diharjo, ST.,MT. (UNS) Dr.Francisca Sestri Goestjahjanti. SE., MM. (STIE INSAN PEMBANGUNAN Tangerang) Serta Tim peneliti dan mahasiswa lainnya, mengangkat tema Pengembangan Kerajinan Bambu Desa Jambu Kulon Klaten, yang sudah ekspor ke Eropa dan Asia dengan obyek penelitian pada Industri Kerajinan Bambu Abia Art, yang terdampak secara langsung karena penurunan konsumsi dan daya beli masyarakat, akibat pandemi Covid-19 sejak akhir tahun 2019. Banyak paguyuban kerajinan ini yang tersendat dan kembang kempis karena menurunnya penjualan. Abia Art salah satu industri kerajinan bambu yang sudah melakukan deferensiasi produk pajangan, furniture dan gazebo sangat membutuhkan uluran tangan dari Perguruan Tinggi bidang seni untuk inovasi produknya, agar segera bangkit dan tumbuh kembali, maka usaha ini siap menjadi obyek penelitian mewakili kerjian bambu di Jambukulon, Klaten, Jawa Tengah.
Maka UNS bersama Perguruan Tinggi lain membantu para UMKM Kerajinan Bambu Di Klaten dengan program matching fund yang didesain untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi para pelaku usaha sentra kerajinan bambu desa ini melalui pelatihan, implementasi pengelolaan keuangan dan manajemen bisnis berbasis website dengan sistem pemasaran digital(e-commerce).
Prof. Dr.Rahmawati, M.Si., Ak. selaku juru bicara mewakili Tim Peneliti saat melakukan riset di Klaten diterima oleh Subron Nurudin Ketua LPER Klaten. Menurut Rahmawati, ia mengatakan "program kerja ini membutuhkan waktu 8 bulan dan melibatkan 20 mahasiswa dalam proses penelitian dan pengembangan" Ia menambahkan bahwa dana matching fund akan diusahakan melalui beberapa pihak, bisa Pemda, Lembaga Swasta dan lain-lain. Francisca Sestri disamping sebagai tim peneliti dari Perguruan Tinggi lain, ia sebagai Sekjen LPER berharap UMKM Kerajinan bambu desa Jambukulon benar- benar mendapatkan manfaat dan bisa pulih kembali.

Thursday, May 6, 2021

LPER SILATURAHMI DISKUSI TENTANG KUALITAS DAN KESANTUNAN KOMUNIKASI

Situasi dan kondisi pemberitaan era digital memang memerlukan kearifan dan bijaksana, apakah berupa publikasi sosial budaya atau dalam bentuk pariwara ekonomi, tanpa itu UU IT menjadi acuan dalam penegakkan hukum kesantunan berkomunikasi. Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda kita semua, dan sangat merubah struktur komunikasi setiap sektor atau komunitas. Situasi yang ditandai tren penggunaan alat pintar berbasis digital, adalah suatu keharusan. Sebagai contoh dunia pendidikan tanpa fasilitas kuliah jarak jauh dengan media daring apakah google class maupun zoom meeting adalah pilihan. Demikian juga gaya hidup konsumen yang tadinya bisa bersosilaita di tempat-tempat umum, sekarang harus dilakukan melalui daring, juga kegiatan ekonomi berbasis digital sudah serempak dilakukan didunia, e-commerce menjadi solusi.
LPER (Lembaga Pemeberdayaan Ekonomi Rakyat) yang sudah sejak tahun 2017 menjadi mitra kerja KOMINFO bersilaturahmi secara offline diterima Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Staf Ahli Menteri Kominfo dan dosen Fisip UNS, dengan sebelumnya harus melakukan Swab Antigen di Klinik Kominfo bagi yang belum membawa keterangan negatif covid-19. Bakri Maulana Ketua Harian menyampaikan beberapa laporan aktivitas dalam bentuk buku kegiatan mulai tahun 2015 hingga 2020 khusunya yang berkaitan dengan Ekonomi berbasis teknologi informasi. Mulai dari Literasi digital oleh para perempuan cerdas tahun 2017, Bazaar UMKM dengan sistem pembayaran nontunai kerjasama dengan Telkomsel, Sosialisasi program UMKM ke beberapa daerah Banyuwangi, Klaten dan terakhir Banyumas pemebrdayaan petani Sari Marhen dalam pengembangan pangan berbasis singkong, dan lain-lain. Dr. Francisca Sestri Sekjen LPER yang mendampingi Ketua Harian LPER, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah, yang telah bermitra dengan lembaganya, dan memebrikan pengetahuan dan dedikasi yang matang mengenai konten dari informasi yang harus dijaga guna mencerdaskan masyarakat khusunya dibidang pengembangan ekonomi kerakyatan. Memang masih ada beberapa kendala internet yang susah diakses oleh masyarakat suburban dan tergolong tertinggal, seperti salah satu cabang LPER NTT pimpinan Sem Keo, referensi Kominfo juga melalui Nooriza Ketua Institut Telekomunikasi milik Kominfo Yogyakarta (red.)yang saat ini mati suri namun masih terus berjuang untuk bangkit, setelah lapak kuliner mereka gulung tikar diterjang pandemi.
Widodo Muktiyo dalam sambutannya secara akrab memberikan apresiasi kepada LPER, walaupun saat pandemi masih mengagendakan untuk silaturahmi dan sekaligus laporan aktivitas lembaganya. Widodo berpesan dalam melakukan komunikasi antar lembaga memang harus dilakukan secara intens, agar kemitraan tetap terjaga untuk tujuan yang baik yaitu memajukan perekonomian dengan basis digitalisasi, namun harus santun dan bijaksana, sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

Wednesday, May 5, 2021

LPER BERSAMA ALUMNI FISIP UNS BERBAGI KE NTT

Bertepaan dengan Hari Pendidikan Nasional Alumni FISIP UNS didampingi LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) memberikan bantuan kemanusiaan kepada Warga desa Naikolen, Kupang Nusa Tenggara Timur. Bentuk kebersamaan yang digalang oleh Alumni UNS ini sangat memberikan contoh kepada masyarakat, sehingga menumbuhkan rasa kebersamaan sekaligus memperkokoh Persatuan Indonesia, tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA).
Banjir bandang dan Badai Siklon Seroja pada tanggal 5 April 2021 telah memporak porandakan kampung mereka, bahkan ada beberapa rumah yang hilang dan menyisakan penderitaan. Korban meninggal dikabarkan 68 orang meninggal dan 70 lainnya hilang di wilayah Provinsi NTT. Dari segi ekonomi mereka terhitung kurang beruntung, dari segi pandemi mereka rentan terkena virus, karena penyuntikan vaksin untuk daerah terpencil belum pada gilirannya.
LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) yang diwakili oleh Rumyusmah Sudady (Arum) yang juga Alumni Fisip UNS, menyalurkan dan membantu warga desa Naikolen, Kupang NTT, yang kebetulan suaminya Ir. Sudady juga Alumni FT UNS berdinas di Kupang NTT, sehingga mempermudah menyalurkan bantuan, karena mengenal medannya. Menurut Arum LPER tidak hanya bergerak dibidang ekonomi namun untuk kegiatan kemanusiaan juga dilakukan, karena secara tidak langsung warga yang terdampak bencana akan kesulitan ekonominya juga. Paket bantuan dari kita untuk kita berupa sembako, bahan makanan agar bisa langsung dipergunakan, ungkapnya.

Thursday, March 18, 2021

KERJASAMA FISIP UNSOED DAN LPER BANYUMAS TENTANG PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF DI SAAT PANDEMI

Pandemi Covid-19 belum juga menghilang dari kehidupan manusia,namun tata kehidupan baru di Era ini terus mengingatkan bahwa kita perlu mengutamakan daya tahan tubuh agar tingkat imun tetap tinggi, melalui konsumsi viatamin dan jamu (bahan tanaman kesehatan) yang dianjurkan oleh dokter atau ahli kesehatan. Disamping itu mematuhi protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Pemerintah yang sudah berupaya melakukan penanggulangan penyebaran pandemi Covid -19 dengan melakukan kegiatan vaksinasi baik kepada presiden dan tenaga kesehatan serta para manula, kemudian diikuti oleh yang lain. Disaat seperti ini para pelaku usaha dan UMKM juga sudah mendapatkan stimulus dari pemerintah melalui Program yang dikoordinir Menko Perekonomian RI sejak Oktober 2020,hingga ke desa-desa. Namun demikian UMKM khususnya para perempuan tangguh tetap menjadi tumpuan dari percepatan pemulihan ekonomi seperti para pedagang kaki lima, petani, dan ibu-ibu yang membantu penanganan bencana banjir, tanah longsor dan lain-lain. Acara yang dibuka oleh Camat Pratikraja dan Camat Jatilawang Kabupaten Banyumas ini sangat mendukung kegiatan yang sudah mewujudkan kolaborasi antara Akademik, Petani dan Pemda yang diwakili Para kepala Desa kebetulan perempuan semua, untuk pengembangan industri kreatif basis pertanian tanaman singkong. Harapan para stake holder tersebut semoga kedepan Ekonomi Kreatif bisa dikembangkan dari desa kedesa secara luas.
LPER Banyumas pimpinan Joni Roosmanto rupa-rupanya kedatangan 12 Perempuan Kepala Desa se Kabupaten Banyumas bekerjasama dengan Jurusan SOSIOLOGI, FISIP, Universitas Jenderal Soedirman (Unsud)Purwokerto yang mengadakan penelitian,berbagi pengalaman dengan para petani Sari Marhen binaan LPER Banyumas di Desa Kalilirip, Pekuncen, Jatilawang Banyumas di sanggar Petani Sari Marhen. Riset ini bertujuan untuk menggali dan mengembangkan Ekonomi Kreatif di bidang Pertanian tanaman Singkong terutama saat terjadi Pandemi Covid-19, namun tetap bertahan bahkan bisa memproduksi aneka pangan dari bahan tersebut.
Joni Roosmanto, menerangkan bagaimana ketahanan pangan di daerahnya bisa dipertahankan dengan budidaya tanaman singkong, mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai dengan panen singkong dan seterusnya diolah menjadi beras thiwul dengan nama kerennya OYEK CASAVA produksi Buruh Tani Sari Marhen binaan LPER Banyumas. Civitas akademik dari Universitas Jenderal Soedirman yang hadir bersama ibu-ibu kepala desa se Banyumas,sangat terkesan dan mereka membawa oleh-oleh oyek untuk dicoba. Lebih dari itu masih menurut Joni Roosmanto bahwa Beras singkong ini juga merupakan kegiatan ekonomi kreatif sebagai salah satu bentuk deversifikasi pangan, ungkapnya dengan bangga. Secara terpisah Dr. Srinita M.Si. selaku Wakil Ketua Umum LPER yang berprofesi sebagai dosen Fakultas Ekonomi UNSYIAH Aceh,memberikan apresiasi kepada LPER Banyumas, yang sejak awal memang berpotensi mengembangkan ekonomi kreatif berbasis industri Rumahan dan dapat bertahan disaat pandemi.Bahkan pemasaran hasil olahan beras singkong / oyek, Lanting yang gurih ini sudah sampai Jakarta dan sebagian Sumatera. Kerjasama antar pihak yang merupakan program pemerintah dan masuk roadmap Kadin Indonesia yaitu ABG (Akademik, Bisnis dan Pemerintah) rupanya sudah terjadi di LPER Cabang Banyumas, seraya terus memberikan support kepada Petani di Banyumas. Masih menurut Srinita bahwa program penelitian ini yang kedua setelahkerjasama Universitas Politeknik Negeri Semarang dengan Abia Art usaha kerajinan Bambu binaan LPER Klaten pada tahun 2018.

Monday, February 17, 2020

LPER INISIATOR TEMU WICARA UMKM BANYUMAS DENGAN WAMEN DESA DAN KOMINFO


Berawal dari kemarau panjang tahun 2019 dan keluhan tentang tidak adanya traktor dan computer di LPER Banyumas yang disampaikan secara lisan oleh Joni Roosmanto selaku ketuanya. Maka Sekjen LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) Dr. Francisca Sestri bermaksud mengadakan sarasehan nasional yang melibatkan stake holders antara lain BUMN, KOMINFO, Kemendes serta Pemda setempat . Maka terwujudlah sarasehan pedesaan kelompok Tani, Perajin dengan thema  "Peran
Pengembangan Teknologi Era Digital Untuk Ketahanan Ekonomi Pedesaan" Topik bahasan serupa klompencapir di era digital. Acara dilaksanakan di tengah tanah bekas hutan jati dukuh Kalilirip, Pekuncen, Jatilawang Banyumas di belakang Masjid Kalilirip agar para pengunjung dapat sholat Jumat terlebih dahulu, karena diselenggarakan  pada hari Jumat, tanggal 14 Februari 2020,  Bertenda Merah Putih mengesankan penduduk setempat memang cocok diberikan nama Kelompok Tani Sari Marhen (nama pemberian bp. Ganjar Pranowo sekarang gubernur Jateng. Red.)
Tarian khas Banyumasan sangat meriah menyambut kedatangan Wamen Desa Budi Arie M.Si yang disambut tim Projo,  Masyarakat adat Bonokeling membuat pagar betis sepanjang jalan masuk, membuat hal yang uniq karena pak lurah Kalilirip mengenakan blankon Banyumasan. Wamen dan para pejabat baik pusat maupun daerah  mengujungi stand-stand UMKM dan langsung memborong keripik singkong yang diproduksi oleh LPER Banyumas binaan Joni
Roosmanto sekaligus selaku tuan rumah acara ini

 Wakil Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono mewakili Bupati karena ada acara GR Ulang tahun Kabupaten Banyumas, dalam sambutannya mengatakan sedang meningkatkan penggiat pembangunan desa  melalui kemajuan desa wisata, yang saat ini banyak diminati kaum milenial zaman sekarang dengan edukasi pariwisata.
 
Kominfo salah satu penyelenggara diwakili Septriana Tangkary SE., MM Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, mengungkapkan pentingnya peran digital yang menjadi bagian kehidupan tiap insan.Oleh karenanya UMKM baik petani, perajin dan nelayan dapat memasarkan produk-produknya melalui marketplace (Tokopedia, Blibli dan semacamnya) tanpa biaya. Kominfo mencatat bahwa alat komunikasi saat sekarang seperti hp hanya sebatas dipakai untuk WAG, dan kirim-kirim foto dll, padahal bisa dikaryakan untuk kegiatan jual beli melalui sistem online. Perlu digaris bawahi bapak Presiden Jokowi  selalu bercita-cita bahwa Indonesia yang luas ini, dengan pemakai alat komunikasi handphone terbesar di ASEAN, sangat berpeluang menjadi energy of Asia dibidang teknologi informasi dengan demikian Ekonomi pedesaan akan maju karena hasil industrinya bisa dijual ke mancanegara melalui sistem e-commerce.
 
 Wamen mengatakan dana desa yang digelontorkan Pemerintah untuk dinikmati masyarakat desa  agar maju maka tujuan Indonesia maju bisa terwujud merata, ini menepis bahwa kemajuan ekonomi hanya dinikmati masyarakat perkotaan saja.Ole mh sebab itu masyarakat desa berhak mengawasi implementasi penggunaan dana nya untuk pembangunan desa  setempat. Sarasehan ini harus menjadi awal dari pembangunan berkelanjutan dan langkah LPER menginisiasi sudah tepat terlebih kerjasama dengan BNI yang sudah berjalan perlu diperluas dan ditingkatksn. Maka dari itu pembentukan Bumdes-bumdes sangat penting bagi desa-desa di seluruh Indonesia agar mereka mandiri.
  Temu Wicara dengan diskusi interaktif ini, dimoderatori oleh Kepala Dinas Kominfo Banyumas yang canggih serta  menghadirkan para nara sumber yang kompeten dibidangnya :

Thursday, January 16, 2020

GUBERNUR JATENG MENGUNJUNGI STAND PURUN STRAW

Pameran produk-produk lokal berteknologi global hingga pada produk UMKM menghiasi JIEXPO Kemayoran dan dibuka resmi di acara Rakernas Partai PDI Perjuangan selama 3 hari, sejak tanggal 10 Januari hingga tanggal 12 Januari 2020.

Salah satu pengurus Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Ketua bidang usaha Andrew Tan yang juga sebagai salah satu pemilik industri sedotan minuman tersebut, dibuat dari rumput Purun yang tumbuh di perairan Pulau Belitung. Rumput Purun yang tumbuh seperti alang-alang dan dalamnya berongga mirip dengan sedotan minuman, oleh karenanya dikembangkan Andrew bersama Hartati penduduk setempat, dan  diproduksi di Jl. Dukong, Tanjung Pandan Belitung.
Pameran yang sudah dilakukan Purun Straw ini pada Oktober 2019 di Summarecon Mall Serpong yang diprakarsai oleh Pemda Belitung dibuka langsung oleh bapak Sanem panggilan populernya Bupati Belitung dan didampingi Bp. Isyak Meirobie Wakilnya untuk tujuan promosi Industri UMKM dan Pariwisata. Pada 17 Desember 2019 Purun Straw dipamerkan di Kabupaten Bogor dihadiri 700 ibu-ibu Dharma wanita dalam Peringatan Hari Ibu dan Pengembangan UMKM Era Digital dibuka oleh Wakil Bupati, serta terakhir minggu lalu pada acara Rakernas PDI Perjuangan di JEXPO Kemayoran bertaraf internasional Pengunjung yang jumlahnya ribuan dari DPP dan DPC Partai pemenang pemilu dua periode berturut
-turut ini mengunjungi stand -stand industri domestik tersebut hingga beberapa tokoh seperti bapak Djarot Saeful Hidayat Gubernur DKI tahun 2016, sangat tertarik dengan sedotan yang ramah lingkungan tersebut

Isteri Andrew Tan bernama Galuh Faradisa biasa dipanggil  Gaby ini, sama-sama lulusan salah satu Perguruan tinggi di Malaysia, membantu mengembangkan pemasaran purun straw ini karena inline selaras  dengan D'Nurs bisnis milik  keluarganya untuk bidang usaha Cafe, Spa, Yoga, dan Kursus berenang untuk anak-anak dan ibu-ibu di kawasan Radin Inten, Kali Malang Jakarta Timur. Ia sibuk melayani para tamu hingga bp. Ganjar Pranowo Gubernur Jawa Tengah yang menanyakan tentang bagaimana cara menggunakannya seraya meneropong salah satu pramuniaga yang menjaga stand, tak pelak membuat para pengunjung tertawa sambil bercanda tulup pak, tulup (tulup adalah mainan ditiup diarahkan kelawannya).
Pak Gubernur yang juga Kader PDI Perjuangan sangat setuju kalau sedotan berbahan plastik digantikan bahan yang ramah lingkungan.

Menurut Hartati kepala produksi di Belitung saat sekarang masih kekurangan tenaga kerja, karena proses nya sangat manual dan harus benar-benar jeli dan harus dikerjakan sesuai aturan yang sudah diajarkan agar waste tidak terlalu banyak.
Pada akhir Desember 2019 permintaan tinggi dari ibu Kapolda Bangka Belitung sehingga membutuhkan waktu overtime,yang cukup mahal.



Andrew mengatakan saat sekarang pemasaran sudah masuk ke Union Cafe cukup menggembirakan. Namun untuk memenuhi permintaan hotel-hotel masih harus menunggu ijin produk tertentu, apakah dengan SNI yang dikeluarkan Dinas Perindag atau melalui POM karena bersentuhan dengan tubuh manusia.

Baik Andrew Tan maupun Gaby optimis Purun Straw bakal memiliki pangsa pasar tersendiri, design kami sangat bagus dan selaras dengan hijaunya rumput purun yang dapat menggantikan sedotan lain yang tidak ramah lingkungan. Ujarnya sambil melayani para pengunjung yang antusias  ingin mencoba straw berasal dari rumput yang memiliki kelenturan saat teraliri air minum.(Sestri)