Thursday, May 6, 2021

LPER SILATURAHMI DISKUSI TENTANG KUALITAS DAN KESANTUNAN KOMUNIKASI

Situasi dan kondisi pemberitaan era digital memang memerlukan kearifan dan bijaksana, apakah berupa publikasi sosial budaya atau dalam bentuk pariwara ekonomi, tanpa itu UU IT menjadi acuan dalam penegakkan hukum kesantunan berkomunikasi. Setahun sudah pandemi Covid-19 melanda kita semua, dan sangat merubah struktur komunikasi setiap sektor atau komunitas. Situasi yang ditandai tren penggunaan alat pintar berbasis digital, adalah suatu keharusan. Sebagai contoh dunia pendidikan tanpa fasilitas kuliah jarak jauh dengan media daring apakah google class maupun zoom meeting adalah pilihan. Demikian juga gaya hidup konsumen yang tadinya bisa bersosilaita di tempat-tempat umum, sekarang harus dilakukan melalui daring, juga kegiatan ekonomi berbasis digital sudah serempak dilakukan didunia, e-commerce menjadi solusi.
LPER (Lembaga Pemeberdayaan Ekonomi Rakyat) yang sudah sejak tahun 2017 menjadi mitra kerja KOMINFO bersilaturahmi secara offline diterima Prof. Dr. Widodo Muktiyo, Staf Ahli Menteri Kominfo dan dosen Fisip UNS, dengan sebelumnya harus melakukan Swab Antigen di Klinik Kominfo bagi yang belum membawa keterangan negatif covid-19. Bakri Maulana Ketua Harian menyampaikan beberapa laporan aktivitas dalam bentuk buku kegiatan mulai tahun 2015 hingga 2020 khusunya yang berkaitan dengan Ekonomi berbasis teknologi informasi. Mulai dari Literasi digital oleh para perempuan cerdas tahun 2017, Bazaar UMKM dengan sistem pembayaran nontunai kerjasama dengan Telkomsel, Sosialisasi program UMKM ke beberapa daerah Banyuwangi, Klaten dan terakhir Banyumas pemebrdayaan petani Sari Marhen dalam pengembangan pangan berbasis singkong, dan lain-lain. Dr. Francisca Sestri Sekjen LPER yang mendampingi Ketua Harian LPER, mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah, yang telah bermitra dengan lembaganya, dan memebrikan pengetahuan dan dedikasi yang matang mengenai konten dari informasi yang harus dijaga guna mencerdaskan masyarakat khusunya dibidang pengembangan ekonomi kerakyatan. Memang masih ada beberapa kendala internet yang susah diakses oleh masyarakat suburban dan tergolong tertinggal, seperti salah satu cabang LPER NTT pimpinan Sem Keo, referensi Kominfo juga melalui Nooriza Ketua Institut Telekomunikasi milik Kominfo Yogyakarta (red.)yang saat ini mati suri namun masih terus berjuang untuk bangkit, setelah lapak kuliner mereka gulung tikar diterjang pandemi.
Widodo Muktiyo dalam sambutannya secara akrab memberikan apresiasi kepada LPER, walaupun saat pandemi masih mengagendakan untuk silaturahmi dan sekaligus laporan aktivitas lembaganya. Widodo berpesan dalam melakukan komunikasi antar lembaga memang harus dilakukan secara intens, agar kemitraan tetap terjaga untuk tujuan yang baik yaitu memajukan perekonomian dengan basis digitalisasi, namun harus santun dan bijaksana, sehingga mendatangkan manfaat bagi masyarakat.

No comments: