Saturday, May 8, 2021
KAJIAN ISEI : OPTIMlMALISASI PEMBIAYAAN SYARIAH DI INDONESIA PASCA COVID-19
Seminar Online yang bertema Pembiayaan Syariah kembali diselenggarakan ISEI Jakarta sebagai tantangan sekaligus solusi dalam percepatan pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19. Seminar Daring yang nanti menjadi rutinitas ini dihadiri sekitar 740 peserta dari Pelaku usaha, Akademisi, Pemerintah, Perbankan dan Lembaga lainnya,dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 17 Maret 2021.
Keynote speaker zoominar ini Erick Tohir selaku Menteri BUMN RI dan juga Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah mengungkapkan, "Pemerintah menyadari bahwa negara Indonesia yang berpenduduk sekitar 265 juta, dan mayoritas Muslim, namun faktanya pertumbuhan Pembiayaan Syariah masih kecil dibawah 7 %, dan jauh tertinggal dari negara lain seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Brunei dan bahkan Malaysia dengan rerata pertumbuhan pembiyaannya antara 24% - 60 %. Harapan kedepan pasca penggabungan bank- bank Syariah milik BUMN menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI) memiliki strategi baru dengan inovasi teknologi di era digital untuk mengejar ketertinggalan tersebut, agar Indonesia lebih maju" mengakhiri sambutannya.
Hery Gunadi selaku Dirut PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk. dalam paparannya mengatakan "Pembiayaan Syariah disaat masa pandemi Covid-19 masih tumbuh positif sebesar 8,08 % pada tahun 2020 dan melampaui pertumbuhan ekonomi nasional - 2,19% dan pada tahun 2021 ditargetkan tumbuh 13- 18%. Untuk mencapi target tersebut BSI akan bersinergi dengan pemangku kepentingan di Indonesia diantaranya, Masyarakat untuk tingkat kepercayaan,Asosiasi seperti ISEI dll, Perguruan Tinggi, Pemerintah contohnya Pengembangan Industri Halal, Regulator antara lain BI,OJK,MUI dll, Organisasi Kemasyarakatan Islam seperti NU dan Muhammadyah. Dengan demikian BSI selaku kumpulan dari merger bank Syariah milik Himbara yang memiliki Aset Rp.239, 63 Triliun dengan total Pembiayaan Rp. 156,52 Triliun mampu menjawab tantangan era baru ini dengan baik", tandasnya penuh optimis.
Pembicara lainnya Iwan S. Lukito Durut PT. Sri Rejeki Isman, Tbk. berharap ada keterbukaan dari pihak Lembaga Pembiayaan Syariah baik tentang realisasi bagi hasil, dan tentang Klien Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang memasarkan produk halal, sehingga bank syariah bisa kolaborasi dengan Korporasi dalam memberikan pendampingan kepada UMKM tersebut,dengan demikian pembiayaan syariah yang ditargetkan oleh Pemerintah dapat terwujud dengan menciptakan ekosistem yang baik.
Pada sesi diskusi yang seru mulai dari kesiapan produk- produk syariah yang dipasarkan melalui Pasar Modal maupun strategi menghadapi perilaku konsumen milenial yang cepat berubah dan dinamis.
Hal ini terungkap dari salah satu peserta diskusi Francisca Sestri Anggota ISEI Jakarta yang berprofesi dosen di STIE Insan Pembangunan Tangerang menyoroti soal Brand Syariah yang terlanjur tidak modern dan terkesan lambat dalam menghadapi sikap para nasabah milenial era industri 4.0 yang selalu ingin pelayanan serba cepat, maka perlu strategi yang tidak biasa,karena merubah peresepsi masyarakat tidak mudah, apalagi ingin mencapai pertumbuhan lebih dari dua digit tersebut.
Diskusi yang panjang tetapi bersemangat ini dipandu oleh Eko B. Supriyanto Pemimpin Redaksi Infobank yang cukup sigap dalam mendefinisikan setiap pertanyaan peserta membuat suasana nyaman dalam berdiskusi.
Kata penutup disampaikan oleh Inarno Djajadi Ketua ISEI Jakarta dan Direktur Utama BEI, selaku host dari acara Webinar-2 memberikan apresiasi kepada para peserta yang setia hampir 3 jam menyimak acara dengan interaktif, ia menambahkan kehadiran BSI bisa menyeimbangkan antara syariah dan konvensional, harapan Institusinya pasca Pandemi Covid- 19, Lembaga Pembiayaan Syariah lebih optimal berperan di pasar modal secara adaptif dengan menciptakan ekosistem sesuai era baru.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment