Penulis Sekjen KOMINFO 2015-2018 Saat memimpin Rapat ITU |
Dampak dari terjadinya
wabah Covid-19 tidak hanya sekedar penyakit yang mempengaruhi kesehatan, namun
juga dampak secara ekonomi. Rerata penjualan pada pelaku usaha
turun drastis 50% lebih bahkan ada yang
sudah gulung tikar, akibat pembatasan mobilitas masyarakat, baik lokal maupun
global, guna memutus penyebaran virus.
Kemunculan virus corona
telah memaksa perubahan perilaku masyarakat, baik dari kalangan pelaku usaha,
jurnalistik, karyawan, guru,dosen dan pelaku
semua sektor .
Usaha mikro,kecil, dan
menengah (UMKM) justru menjadi sektor paling rentan kena hantaman pandemi virus
corona. Sektor ini disebut para ekonom tidak bisa lagi menjadi penyangga
perekonomian seperti saat krisis ekonomi dan keuangan tahun 1998. Pada saat itu
UMKM bisa menyerap tenaga kerja dan menggerakan perekonomian. Menurut Ekonom
senior Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Enny Sri
Hartati bahwa saat pandemi Covid-19 sektor ini (UMKM) tetap tidak bisa menahan
krisis yang disebabkan Covid-19. Situasi
sektor selain UMKM misalnya sektor pariwisata
juga sangat terpukul dengan pandemi ini. Direktur World Travel and
Tourism Council (WTTC) Gloria Guevara mengatakan bahwa wabah ini menghadirkan
ancaman serius terhadap industri pariwisata.
Pernyataan ini diberikan setelah
sebelumnya ribuan penerbangan international dibatalkan dan beberapa perusahaan
asuransi menolak adanya nasabah baru untuk asuransi perjalanan. Hal ini
mengakibatkan sektor pariwisata lumpuh sementara, sehingga pengangguran semakin
bertambah karena pariwisata merupakan salah satu wadah yang memberikan lapangan
pekerjaan bagi masyarakat sekitar tempat wisata maupun masyarakat dari luar.
Bukan hanya sektor pariwisata yang mengalami kelumpuhan sementara tetapi
karyawan dari jenis perusahaan lainnya ikut merasakan dampak dari pandemi
Covid-19. Banyak karyawan telah
dirumahkan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) karena kurangnya
pembelian dan dibatasi ekspor ke negara tertentu sehingga menghambat ekspor dan
mengurangi pendapatan perusahaan atau bahkan merugi dan gulung tikar.
Menerima Produk UMKM dari LPER & GMB Sebelum Covid-19 |
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah
menetapkan status keadaan darurat Covid-19 sampai dengan 29 Mei 2020. Pada sisi
lain dalam forum KTT Luar Biasa G-20 secara virtual, Presiden Joko Widodo
mengajak pemimpin G-20 untuk berperang melawan Covid-19 yang telah melanda
ratusan negara serta pelemahan ekonomi akibat pandemi global ini. Wabah
penyakit Covid-19 ini menjadi sesuatu yang luar biasa karena tidak terlepas
dari peran teknologi komunikasi dan informatika. Tingkat persebaran informasi
yang cepat menimbulkan kepanikan yang dahsyat di masyarakat. Implikasinya membuat
perilaku masyarakat berubah. Kepanikan tersebut salah satunya mengakibatkan
ketimpangan dari sisi keseimbangan permintaan dan penawaran. Semua tidak ingin
kondisi seperti ini terus menerus berlangsung dan semakin parah. Momen inipun
jangan sampai dijadikan pintu masuk kebrutalan kekecewaan terhadap pemerintah.
Dibutuhkan penanganan serius dan bijaksana .
(sumber : studi Board of Innovation & BBC) |
Memasuki periode new
normal. Covid-19 akan mendorong perubahan kebijakan ekonomi dan politik dunia
kedepan.Begitu juga prospektif,sikap,dan perilaku masyarakat yang akan turut
berubah, seperti konsep bekerja, budaya,hidup sehat,aktivitas belanja dll.
Lalu bagaimana komunikasi
yang harus pemerintah jalankan untuk menyampaikan kebijakan-kebijakannya?
Komunikasi diwaktu krisis
atau komunikasi krisis sangat penting. “ Banyak taktik public relations
konvensional, ternyata tidak berkontribusi untuk mengelola krisis dengan baik (Marra,
1992). Komunikasi yang dilakukan
dengan baik dan dilaksanakan dengan benar, terintegrasi ke dalam setiap tahap
krisis dan tanggap darurat, dapat membantu mengurangi hal yang dikhawatirkan
masyarakat.
Kerjasama LPER dan Donatur untuk Tenaga Medis |
Paling penting yang harus dilakukan
adalah bersikap responsif dan suportif. Menjadi sarana informasi terpercaya
bagi masyarakat, dorong komunikasi positif, dan dukung kebijakan pemerintah
termasuk meniadakan kegiatan yang sifatnya mengumpulkan massa (offline ).
Komunikasi dipastikan tidak memberi pesan yang bertentangan yaitu memastikan semua
komunikasi berjalan melalui koridor komunikasi yang ditunjuk.
Pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan
Informatika selalu menekankan kepada jurnalis melalui Optimisme jurnalis di era
Covid-19 yaitu tiga hal penting dalam profesi jurnalis : Integritas, cara kerja
dan motivasi kerja, sehingga peran jurnalis dan institusi sangat penting.
Spirit jurnalisme tidak akan pudar karena pandemi Covid-19, walau banyak yang
terdampak, namun muncul peluang baru disektor lain, yaitu TV Jiurnalism dan
Online Journalism
Dengan munculnya peluang
baru saat pandemi Covid-19 antara lain :
·
Terjadi
perubahan perilaku masyarakat dalam menggunaan media
·
Durasi
konsumsi media televisi meningkat dari rata-rata 40 menit sehari menjadi 4-5
jam sehari. Selain itu jumlah kepemirsaan juga meningkat tajam untuk program
berita,fim,musik, dan siaran untuk anak. Akibatnya, televisi menerima
peningkatan belanja iklan
·
Lalu
lintas informasi tentang Covid-19 disajikan di berbagai online platform sehingga
layanan streaming,
pesan instan, media sosial, browsing.
Selain
komunikasi dari jurnalis, dan sejak jutaan orang memilih untuk mengisolasi diri
dan mengalihkan interaksi sosial mereka pada platform digital. Aplikasi video
chat menjadi primadona dalam situasi krisis seperti ini misal Zoom, Webex
meeting, Skype dan masih banyak lagi saluran komunikasi yang marak saat ini.
Lalu,
bagaimana mengkomunikasikan kondisi UMKM dan ekonomi digital Indonesia di masa
pandemi COVID-19?
Mengutip
pidato Menkominfo dalam webinar Digital Kick-Off Grab Venture Velocity
Angkatan III di Jakarta 15 Mei 2020 yaitu : Dalam situasi yang sulit ini ,
memang terdapat banyak tantangan, tetapi
juga banyak kesempatan untuk mempercepat perwujudan masyarakat digital
Indonesia (Menkominfo,
2020) . Dari data yang ada
terdapat peningkatan transaksi online sebesar 30% di berbagai katagori
sektor e-commerce dan startup marketplace. Di sektor kesehatan,
terjadi peningkatan pengguna dan pengunjung aplikasi telehealth sebesar
600%.
Beberapa
bentuk komunikasi dalam masa pandemi Covid-19 antara lain peluncuran Gerakan
Nasional #BanggaBuatan Indonesia oleh Presiden Joko Widodo Kamis 14 Mei 2020
melalui konferensi virtual merupakan suatu bentuk komunikasi diwaktu krisis
yang sangat efektive. Dalam acara tersebut presiden mendorong agar masyarakat
ikut membeli produk-produk karya anak bangsa selama pandemi Covid-19. Dalam
masa pandemi, salah satu strategi yang paling penting adalah inovasi produk dan
inovasi usaha, demikian Teten Masduki dalam acara Webinar Unpad pada tanggal 15
Mei 2020.
Rudiantara,
Menkominfo periode 2015-2019 dalam Webinar Bicara Data Virtual Series: New
Normal, New Way” yang digelar Katadata pada 16 Mei 2020, menurutnya para
pemilik modal tidak akan menghentikan investasi demi mendapatkan keuntungan
maksimal. Sebab, penyimpanan dana perbankan dinilai kurang menguntungkan di
tengah tren bunga rendah.
Jika
memperhatikan situasi saat pandemi Covid-19 utamanya untuk membantu sektor UMKM
selain memanfaatkan komunikasi digital yang efektive, harus juga melakukan strategi inovasi agar usahanya
efisien, sekaligus melihat peluang-peluang baru .
No comments:
Post a Comment