Thursday, February 4, 2021

LPER MENYIMAK " KONSEP EKONOMI INDUSTRI PASCA NEW NORMAL" PAPARAN MUDRAJAD KUNCORO

Di saat dunia berubah dari era tatap muka ke era daring, maka struktur ekonomi global berubah, dengan mengedepankan sosiopreneur yang mau tidak mau harus ditekuni, agar pembangunan berkelanjutan terjaga. Pada tanggal 4 Februari 2021 Himpunan ahasiswa Ekonomi Pembangunan Universitas Trilogi mengadakan Seminar daring dengan pembicara Prof. Dr. Mudrajad Kuncoro, Guru Besar Ilmu Ekonomi FEB. UGM. dan Rektor Universitas Trilogi.Kuncoro demikian biasa dipanggil menyinggung soal dampak pandemi Covid-19 terhadap beberapa sektor ekonomi dasyat khususnya industri olahan, sektor Perhotelan & pariwisata, serta transportasi (Penerbangan, Angkutan KA dll). Dan yang masih tumbuh sektor pertanian, telekomunikasi, dan kesehatan / Farmasi. Dampaknya ke tingkat pengangguran nasional pada Agustus 2020 di angka 7,07 % ekuivalen sebesar 9,8 juta atau naik 2,06 % dari Februari 2019. Dengan tingkat penyebaran DKI,Banten,JABAR, Kepri dengan penyebaran tertinggi diatas 10%.
Industri di Indonesia masih menghadapi beberapa kendala karena ketergantungan impor bahan baku sebesar 73,75 %,barang modal 16,64 %, sisanya adalah barang jadi. Karena pandemi dan rumitnya birokrasi mengakibatkan daya saing yang telah membaik pada tahun 2015 diperingkat 34, pada tahun 2019 merosot ke peringkat 50, dan tahun 2020 bisa lebih turun lagi.Solusi kedepan industri harus bangkit, untuk Indonesia maju di tahun 2035 dengan langkah: Restrukturisasi Birokrasi, Restrukturisasi Finansial dan New Normal. Cara tersebut: meningkatkan nilai tambah SDM, Kompetitif berbasis lingkungan, dan menuju Negara Industri Tangguh.
Moderator hebat Benny Pasaribu Ph.D, Ketua Komisi IX DPR RI Bidang Keuangan, Perbankan dan Perencanaan (2000-2002),Anggota KEIN 2014-2019, saat ini aktif sebagai dosen dan Ketua Dewan Senat Univ. Trilogi,dan Ketua Dewan Pembina LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat) menegaskan bahwa struktur industri di Indonesia harus menciptakan hasil yang memiliki nilai tambah lebih baik dari negara lain,dan segera melakukan terobosan bidang industri yaitu menggunakan bahan substitusi industri dari lokal sehingga ketergantungan dari impor mulai berkurang dan lapangan kerja akan tercipta khususnya di sektor Pertanian,industri olahan.Sosiopreneur kaum milenial harus ditumbuh kembangkan. Nah untuk sesi berikutnya bisa mengajak KPPU agar kita semakin maju dan mencermati persaingan dan industri bisa tumbuh secara berkeadilan, kata Ketua KPPU periode 2007-2013,dengan semangat.
Sepakat dengan Mudrajad Kuncoro dan Benny Pasaribu, salah satu peserta diskusi Dr.Francisca Sestri Sekjen LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat)dan Puket I Bidang Kependidikan STIE Insan Pembangunan, bahwa konten impor bahan baku yang sudah diatas 70 % harus dicarikan jalan keluar dengan substitusi bahan dari dalam negeri, karena kalau terus impor maka industri kita selamanya akan memakmurkan negara lain. Dan daya saing yg makin merosot sulit diatasi akhirnya ekspor kita akan stagnan karena tidak kompetitif atau barang yang diproduksi menjadi mahal.

No comments: