Pasca pertemuan antara Dirjen IKP Kementerian Komunikasi Dan Informatika dengan kolaborasi organisasi yang terdiri dari Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER), Komunitas Kebaya Kopi dan Buku (KKKB) serta Komunitas Kopi Persahabatan, Insan Hukum Peduli Bangsa (IHPB), maka lahirlah program Kolaborasi 4.0 yang diselenggarakan di Kabupaten Bogor, bertepatan dengan menyongsong Peringatan Hari Ibu dan Ulang tahun Dharmawanita Pemda setempat.
Nenden Esty Nurhayati Ketua Bidang Legal & Hukum LPER, berinisiasi mengadakan sosialisasi pemberdayaan perempuan agar dapat mendorong produktivitas sumber daya manusia yang mengikuti perubahan -perubahan cepat era digital yang dikenal sebagai era industri 4.0. seperti yang diterangkan oleh Prof. Dr. Rhenald Kasali saat Kolaborasi antar lembaga tersebut di Rumah Perubahan, beberapa minggu yang lalu.
Gayung bersambut maka pada tanggal 17 Desember 2019 peringatan hari ibu dan ulang tahun Dharmawanita se kabupaten Bogor dilaksanakan di Hotel Olympic Renotel, yang dihadiri 500 peserta dengan berbagai kemasan acara yang disuguhkan menarik sehingga membuat suasana meriah. Acara Ulang tahun ke 20 ini diselingi dengan kuis hadiah mulai dari yang sederhana hingga satu orang naik haji. Seminar, diskusi buku dan pameran produk Bazaar para UMKM. Fashion Show dari Safira Collection dan Wardah kosmetik sebagai sponsorship yang memukau para hadirin.
Hj. Ade Munaroh Yasin, bupati kabupaten Bogor dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh wakilnya, mengatakan "Dharma Wanita Bogor yang berulang tahun ke 20 semakin mandiri, diharapkan mampu menjadi mitra strategis pemerintah dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) mulai dari pendidikan keluarga"
Seminar yang bertajuk "PERAN PEREMPUAN INDONESIA DALAM PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA DI ERA INDUSTRI 4.0." Disampaikan oleh bebarapa nara sumber yang kompeten dibidangnya.
Dr. Francisca Sestri Sekjen LPER, menekankan SDM adalah Aset (human capital) yang tidak disamakan dengan komoditas atau robot. Sebagai contoh Nurhayati seorang buruh migran asal Cianjur ke Arab Saudi sejak tahun 2008, memiliki nasib mengenaskan, disiksa hingga nekad meloncat dari lantai 3 rumah majikannya. Sekarang tidak bisa berjalan, ditinggalkan suami dan menjadi beban keluarga. Nah inilah yang menjadi PR Lembaga kami bersama Kolaborator lainnya agar memberikan pendampingan, penyuluhan UMKM penyalur TKW atau TKI agar membekali dengan skill dan pengetahuan yang cukup, sehingga tidak mudah diperlakukan sebagai benda mati, tetapi sebagai aset bangsa yang berffikir dan menjalankan tugasnya dengan baik.
Peran Lembaga Swadaya bidang ekonomi harus tidak lelah memberikan motivasi kepada para UMKM agar masuk pasar online bekerjasama dengan KOMINFO selaku regulator dan fasilitator. Hal yang perlu dicatat bahwa UMKM kita mempekerjakan orang pada tahun 2018 hingga berjumlah 114 juta tenaga kerja, serta menyumbang pertumbuhan ekonomi dengan PDB sekitar Rp.8,7 trilyun, yang patut kita apresiasi.
Sedangkan Irma Devita Purnamasari S.H., M. Kn. menjabarkan tentang perempuan cerdas era industri 4.0, harus mampu menggunakan alat komunikasi dengan baik. Sistem perijinan online misalnya akan memudahkan para pengusaha melakukan belanja dengan cepat dan praktis, bisa melalui startup seperti Buka Lapak, Blibli, Toko Pedia, Gojek dan-lain-lain.Begitu juga bagi pengusaha yang ingin mengurus dokumen-dokumen legalitas secara online, dan kesulitan bisa konsultasi dengan kami, para notaris profesional, pungkasnya.
Pembicara lain mantan Dinas BKKBN menggarisbawahi, bahwa memrogram SDM cerdas harus sejak dalam kandungan, pemenuhan gizi dan pemeriksaan kesehatan ibu hamil sangat penting. Maka para ibu Dharma Wanita diharapkan menjadi ibu, isteri dalam keluarga. Peran ibu sangat luar biasa dalam menyiapkan putra putrinya untuk masa depan bangsa.
Sesi dua adalah bedah buku oleh pendiri KKKB Kristin Samah berjudul "Duka dari Nduga" kisah nyata tentang perkoasaan terhadap perempuan di Papua. Kisah sedih ini semoga tidak terulang lagi di bumi Indonesia tercinta.
Sebagai penghujung acara Ketua Panitia Dharmawanita ibu Nurhayati berharap acara ini bermanfaat bagi perempuan era 4.0 dengan mengikuti perkembangan zaman namun tetap harus bijaksana. Sembari menerima bibit tanaman dari Kementrian LHK, sebagai simbul lingkungan sehat dan hijau disampaikan oleh Ir. Eka Mardiyanti Ketua bidang Pelatihan & Pengembangan LPER.
No comments:
Post a Comment