Kepala BPOM (Badan Pengawas Obat Dan Makanan Republik Indonesia) ibu Lucky Slamet , mengadakan acara Pencanangan gerakan Nasional Waspada Obat dan makanan ilegal, yang saat ini memang cukup mengawatirkan kesehatan masyarakat, demikian paparnya. Acara yang digelar pada tanggal 8 Pebruari 2013 ini diresmikan oleh Menteri Kesehatan ibu Prof. Nafsiah Mboi, dihadiri oleh YLKI, Mahasiswa, Pelajar, Pramuka, Pemda DKI dan Asosiasi-asosiasi Industri Perdagangan antara lain Asosiasi Farmasi, Kosmetik, Jamu, Makanan Minuman dll.
Sambutan Menkes cukup memberikan semangat agar tidak hanya BPOM yang mengawasi peredaran obat, jamu, kosmetik, makanan dan minuman ilegal, namun semua pihak harus waspada, bukan hanya pelaku usaha namun YLKI, lembaga pendidikan, kepolisian, penegak hukum perlu komitmen terhadap masalah ilegal ini, khususnya barang impor dan tidak menutup kemungkinan diproduksi di Indonesia, misalnya jamu di campur kimia, sehingga bisa menyebabkan gagal ginjal atau jantung sampai dengan membunuh konsumen.
Menarik sekali ketika Menkes, bangga telah meresmikan Pusat Penelitian dan Produksi kedepan untuk program Saintifikasi Jamu di Tawang Mangu Jateng. Jamu adalah warisan budaya turun temurun untuk perwatan kesehatan alami. Indonesia adalah tempat sumber daya alam tanaman obat berkasiat terbesar di dunia, maka harus dilakukan upaya-upaya untuk meningkatkan produksi dan tentu mendorong Litbang Kesehatan untuk saintifikasi jamu yang melibatkan perguruan tinggi, IDI dan departemen terkait, agar jamu bisa diresepkan.
Peresmian Pencanangan Gerakan Nasional waspada Obat Dan makanan ILEGAL,ditandai dua kali pemukulan gong, yang menurut bu Menkes, supaya semua yang hadir ingat anak cukup dua, maka semua hadirin tertawa dan mengangguk-angguk.
Acara penandatangan komitmen dilakukan semua perwakilan yang sudah disebutkan diatas dan diakhiri foto bersama, atas permintaan Menkes.
No comments:
Post a Comment