Saturday, March 17, 2018

PENGARUH BUNGA KREDIT DAN DASAR TUKAR EKSPOR IMPOR TERHADAP PDB PERKAPITA DI INDONESIA



PENGARUH BUNGA KREDIT DAN DASAR TUKAR EKSPOR IMPOR TERHADAP PDB PERKAPITA DI INDONESIA      
 Francisca Sestri Goestjahjanti

JOCE Vol. 12 No. 1 Februari 2018 ISSN : 1978-6875
Website : www.lppmstie.insanpembangunan.ac.id
email :lppm@ipem.ac.id

                                                         Abstract
     The purpose of this reseach is to examine and analyze the influence of Loans interest and Term of trade, to impact on the  GDP per capita in Indonesia.
     This research used secondary data time series for 22 years since 1995 up to 2016. The research method used explanatory research to explain the causal relationship between the variables in a model, through hypothesis test. The analyzes employed statistical technique of linear regression with the software E-Views 7 and SPSS 22.
     The results of the researchs showed that these variable loans interest and term of trade are simultaneously and partially give significant impected to GDP per capita in Indonesia.
Keywords : Loans Interest, Term of Trade, GDP per Capita.

Abstrak
     Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengkaji besarnya pengaruh variabel-variabel Bunga kredit dan Term of trade yang implikasinya kepada PDB per kapita di Indonesia.
     Data penelitian sekunder runtut waktu selama 22 tahun dari tahun 1995 hingga tahun 2016. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatori riset untuk menjelaskan hubungan kausal antara variabel yang diteliti dalam suatu model, melalui pengujian hipotesis. Teknik analisis dengan regresi linier, dengan menggunakan software program E-Views 7.
     Hasil Penelitian secara simultan dan parsial menunjukan adanya pengaruh signifikan antara variabel-variabel Bunga Kredit dan Term of Trade yang implikasinya kepada PDB Perkapita di Indonesia.
Kata Kunci : Bunga Kredit,Term Of Trade, PDB per kapita

   I.  PENDAHULUAN
Tata dunia baru pada peradaban era digitalisasi, membuat para pemimpin negara mengadakan Konferensi tingkat tinggi antar negara. Pada bulan Februari 2016 KTT ASEAN selenggarakan bersama Amerika Serikat. KTT yang digelar di harapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi dan tercipta perdamian tidak hanya untuk ASEAN, Amerika namun juga bagi dunia.Gagasan pesan perdamaian dari Pemerintah Indonesia disambut baik negara peserta KTT ASEAN – Amerika Serikat dan seluruh perusahaan media sosial.
Indonesia negara besar dengan jumlah penduduk 265 juta jiwa dan terdeteksi oleh data di kementerian Komunikasi dan Informatika pemakai terbesar alat komunikasi digital didunia.(Seminar Nasional Kominfo, 16 Desember 2017) Selaras dengan pendapat Presiden Jokowi usai meghadiri KTT ASEAN – Amerika di Negeri Paman Sam tersebut antara lain prospek kerjasama dengan perusahan raksasa bergerak di media sosial. Sesuai pembicaraannya dengan pihak industri media sosial di Amerika Serikat seperti Facebook, Google, dan Twitter, Presiden Jokowi memastikan, bahwa mereka telah memberikan komitmen untuk kerja sama dalam pengembangan ekonomi digital di Indonesia. Maka semua masyarakat yang ingin berwira usaha melalui e-daring atau transaksi penjualan barang- barang dan jasa melalui online maka hal itu akan meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat Indonesia.
Meskipun pendapatan perkapita Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara-negera ASEAN seperti Singapora, Malaysia dan Thailand, namun lima tahun terakhir menunjukan kenaikan yang cukup menggembirakan.
                                           Tabel 1
          Pertumbuhan PDB Per Kapita Indonesia
                             Tahun 2011 - 2016
TAHUN
PDB Per Kapita (Rp. 000)
PERTUMBUHAN
2011
          30.658,98

2012
          33.531,35
                       9,37
2013
          36.508,49
                       8,88
2014
          41.900,40
                     14,77
2015
          45.176,20
                       7,82
2016
          47.960,00
                       6,16
            Sumber Data : BPS 2017 (diolah)

                                 Masyarakat yang dihadapkan pada era digital, segala sesuatu serba cepat, dan perlunya fasilitas pendanaan di sektor konsumsi, maka perlu mengadakan pendekatan dengan bank atau lembaga keuangan lainnya, agar kebutuhan kredit dengan bunga rendah bisa dijangku. Birokrasi yang masih panjang tidak seindah yangiberitakan, tentu menghambat pertumbuhan kredit konsumsi. Hal ini tahun lalu pertumbuhan sektor konsumsi minus dari tahun 2016.
                    Seiring dilakukannya FGD (Forum Group Discussion) Rembuk Nasional yang ke dua, pada bulan Oktober tahun 2017, di prakarsai para pelaku usaha untuk memberikan masukkan kepada Pemerintah khususnya penguatan sektor industri berbasis ekspor, saat ini menghadapi kendala pengadaan bahan baku yang rata-rata dari impor. Namun demikian term of trade diharapkan meningkat dari tahun ke tahun sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia yang tercermin dari semakin meningkatnya pendapatan perkapitanya.

1.1.  RUMUSAN MASALAH
1.2. Berdasarkan uraian pada bab pendahuluan, maka penulisan penelitian ini dapat dirumuskan :
1.      Bagaimana pengaruh Bunga Kredit  (X1) dan Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) yang implikasinya kepada PDB Per Kapita di Indonesia (Y)?
2.      Bagaimana pengaruh Bunga Kredit (X1) yang implikasinya kepada PDB Per Kapita Indonesia (Y)?
3.      Bagaimana pengaruh Dasar Tukar Ekpor Impor (X2) yang implikasinya kepada PDB Per Kapita Indonesia (Y)?
         1.3  Tujuan Penelitian
     Memperhatikan rumusan-rumusan masalah tersebut diatas, maka tujuan penelitian ini ditetapkan sebagai berikut :
1.      Untuk menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh Bunga Kredit dan Dasar Tukar Ekspor Impor, yang implikasinya kepada PDB Per Kapita Indonesia
2.      Untuk menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh Bunga Kredit, yang implikasinya kepada PDB Per Kapita Indonesia
3.      Untuk menganalisis dan mengetahui besarnya pengaruh Dasar Tukar Ekspor Impor, yang implikasinya kepada PDB Per Kapita Indonesia
1.4. Manfaat Penelitian
                          Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :
1.      Secara Ekonomi dan Bisnis
Diharapkan bemanfaat bagi OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dan Bank Indonesia dalam pengawasan pertumbuhan suku bunga kredit usaha yang berdampak pada kenaikan PDB Per Kapita di Indonesia
2.      Secara Akademik
Menjadi bahan perbandingan bagi peneliti berikutnya, khususnya dibidang Ekonomi dan Bisnis
3.      Bagi Penulis
Sebagai dosen dapat mewujudkan salah satu misi Tridarma Perguruan Tinggi dibidang penlitian dan pengmbangan ilmu pengetahuan, serta sebagai bahan perbandingan antara teori dengan implementasi di bidang Ekonomi Pembangunan

II.   LANDASAN TEORI
       Suatu penelitian ilmiah selalu di awali dari berbagai penulisan terdahulu, dan teori- teori   yang didapat dari literatur, kutipan-kutipan baik media cetak maupun media elektronika. Sedangkan penelitian ini mengacu pada grand teory Ekonomi Pembangunan dan teori pendukung lainnya.
      2.1.Teori Ekonomi Pembangunan
            Merupakan bagian dari “ilmu ekonomi yang berisikan persoalan-persoalan yang  muncul sehubungan dengan adanya masalah-masalah khusus yang terjadi karena transaksi ekonomi antar bangsa yang berdaulat” ( Paul R. Krugman 2004 : 4). 
      a.    PDB Per Kapita
 1.  Produk Domestik Bruto (PDB)
       Produk Domestik Bruto (PDB) atau GDP adalah total produksi barang dan jasa yang dihasilkan di dalam suatu wilayah pada periode tertentu, misalnya satu tahun. (di level provinsi di Indonesia biasanya disebut Produk Domestik Regional Bruto-PDRB) https://putriprafanda.wordpress.com/2014/06/15/3-1-pertumbuhan-ekonomi-2/
      Pengertian PDB adalah nilai barang-barang dan jasa- jasa yang di produksi di dalam neara tersebut dalam satu tahun tertentu ( Sadono Sukirno 2012 : 34)
  2.  Pendapatan Per Kapita
       Menurut Sadono Sukirno (2012 :423- 424), Pendapatan per kapita sebagai pengukur kemakmuran, menunjukkan informasi yang perlu digunakan secara lengkap, menunjukkan taraf kemakmuran dan taraf hidup yang dicapai oleh sebuah negara.

       Salah satu komponen dari pendapatan nasional yang selalu dilakukan perhitungannya adalah pendapatan per kapita yaitu pendapatan rata-tara penduduk suatu negara, pada suatu masa tertentu.
       Pendapatan per kapita sebuah negara yaitu dengan membagi Produk Domestik Bruto ( PDB)  satu tahun tertentu dengan jumlah penduduk pada tahun tersebut. Atau membagi Produk Nasional Bruto (PNB) suatu negara satu tahun dengan jumlah penduduk tahun tersebut. Ada dua rumusan cara menghitung Pendapatan per kapita :
a.       PDB Per Kapita = PDB / Jumlah Penduduk
b.      PNB Per Kapita = PNB / Jumlah Penduduk
        PDB jika dibagi dengan jumlah penduduk maka menjadi PDB per kapita. Ukuran ini lebih spesifik karena memperhitungkan jumlah penduduk serta mencerminkan kesejahteraan penduduk suatu tempat.
          3.  Bunga Kredit
         Pengertian bunga kredit atau pinjaman adalah kemampuan suatu pihak untuk mengadakan barang atau jasa melalui pinjaman dengan pihak lain, dengan suatu perjanjian pengembaliannya pada jangka waktu tertentu, disepakati kedua belah pihak baik yang meminjam maupun yang dipinajami.
          Bunga pinjaman yang dimaksud adalah bunga pinjaman kepada masyarakat melalui bank-bank umum yang suku bunga dikeluarkan oleh Bank Indonesia ( Francisca Sestri. 2014 : 55).
      Sedangkan menurut Kasmir (2014 : 84), peminjam atau debitur adalah pihak yang membutuhkan dana atau pihak yang mendapatkan pinjaman dari pihak lain.

       Bank Indonesia membagi jenis-jenis kredit masyarakat yang disslurkan melalui bank-bank umum sebagai berikut :
a.       Kredit Korporasi
b.      Kredit Ritel
c.       Kredit Mikro
d.      Kredit Konsumsi terdiri dari kredit KPR dan kredit non KPR

Kredit konsumsi adalah kredit yang diberikan oleh bank atau lembaga keuangan lainnya kepada pihak masyarakat perorangan, termasuk pegawai bank pelapor, untuk keperluan konsumsi dengan cara membeli, menyewa, atau dengan cara lain yang termasuk kredit perorangan (www.mediabpr.com/Kamus-bisnis-bank/credit_konsumsi.aspx)
c          4 Dasar tukar Ekspor Impor
              Salah satu indikator pengukuran keberhasilan dan manfaat kegiatan
      Pertukaran barang dan jasa melalui perdagangan internasional adalah besarnya Term of Trade (dasar tukar) antara ekspor dan impornya.
              Menurut Nopirin (2012 : 71) dasar tukar ekspor impor ini menjadi salah satu faktor yang memengaruhi kesejahteraan suatu bangsa dan sekaligus sebagai alat ukur posisi perdagangan luar negeri suatu bangsa.
                         Hidayat Amir ( 2012: 5) mengemukakan cara perumusan besarnya perdagangan internasional.
                                          Xi
                         Pi  =                x 100
                                          Xt
             Keterangan :
             Pi              : Perdagangan Internasional
             Xi             : Nilai ekspor pada komoditi i
                         Xt             : Nilai total Ekspor

      2 .2. Penelitian terdahulu  yang masih relevan    
                 

                                                          Tabel 2

                                           Penelitian Yang Masih Relevan                       
No.
Judul Penelitian
Kesimpulan
1.    
Pengaruh Inflasi Ekspor Dan Kurs Terhadap Produk Domestik Bruto Indonesia 2000-2004

Oleh : Tri Norma Verawati. 2010.
~Inflasi, Ekspor, Kurs berpengaruh signifikan terhadap PDB Indonesia
~Variabel Inflasi dan Kurs berpengaruh negatif
~Sedangkan Ekspor berpengaruh positif terhadap Inflasi

2.
Analisis Pengaruh Ekspor Ke China Terhadap Pendapatan Per Kapita Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia

Oleh : Emilia, Emilia dan Nurjanah, Rahma. et. al. 2015.
Hasil analisis regresi menunjukkan nilai Ekspor ke China berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Per Kapita dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia
3
Income And Population Grwoth

By. Markus Brueckner and Hannes Schwandt. 2014.


The findings from our instrumental variables regressions suggest that countries’ income growth has a significant positive effect on population growth: A 1 percentage point increase in GDP per capita
growth over a 10-year period increases a country’s population growth by around 0.1 percentage points.
At the same time, there is a significant negative effect on infant mortality.
This results in a strongly positive effect on surviving children which can also be
detected in changes in countries’ demographic composition.

4.
Analisis Faktor-Faktor Penentu Pendapatan Perkapita Sebagai Upaya Menghindari Income Trap (Studi Kasus Indonesia)

Oleh : Yugo Febtiyanto. 2016.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesia belum terjebak ke dalam
middle income trap
~ Berdasarkan hasil analisis terhadap faktor faktor yang mempengaruhi pendapatan per kapita, dalam jangka panjang, variabel nilai tambah pertanian
dan kurs berpengaruh positif dan signifikan, sedangkan
variabel inflasi memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan.Hanya variabel
pembentukan modal tetap bruto yang
berpengaruh positif dan signifikan baik
dalam jangka pendek maupun jangka panjang
~Variabel
foreign direct investment
berpengaruh tidak signifikan terhadap pendapatan per kapita.


            
                                    
  2.3. Kerangka Pemikiran
     Kerangka pemikiran yang dituangkan dalam bentuk hubungan antara variabel –variabel bebas dengan variabel tak bebas dalam suatu model penelitian. Penelitian ini menggambarkan hubungan antara variabel-variabel bebas Bunga Kredit Konsumsi dan Dasar Tukar Ekspor Impor yang pengaruh implikasinya kepada PDB Per Kapita di Indonesia
Sehingga model penelitian dapat digambarkan sebagai berikut :

                                 
                                                             
                                           
          
               Gb. 1 
 Kerangka Pemikiran

  3. 4. Hipotesis
             Hipotesis dalam penelitian ini masih belum baku, sehingga perlu disempurnakan dengan  membuktikan kebenaran hipotesis itu. Berdasarkan teori tersebut, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :
      1). Terdapat pengaruh signifikan hubungan kuat secara simultan antara  Bunga Kredit dan Dasar tukar ekpor impor yang implikasinya kepada  PDB per kapita di Indonesia
     2). Terdapat pengaruh signifikan hubungan kuat antara Bunga Kredit yag implikasinya kepada PDB per kapita di Indonesia
   3). Terdapat pengaruh signifikan hubungan kuat antara Dasar tukar ekpor impor yang implikasinya kepada PDB per kapita di Indonesia
   III.    METODE PENELITIAN           
         Metode penelitian dalam penulisan ini meliputi desain penelitian, pengukuran   variabel dan teknik analisis.     
3.1. Design Penelitian
                    Menurut Burhan Bungin (2013 : 53) Desain penelitian mengenai masalah judul penelitian, latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian batasan konsep, penentuan variabel indikator, hipotesis penelitian, pengukuran, sumber data, metode penelitian”. Desain penelitian pada akhirnya  merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.
                   Pelaksanaan penelitian ini di Jakarta, wilayah Negara Republik Indonesia
       Sumber data :
1.      Bank Indonesia
2.      Badan Pusat Statistik
3.      Lembaga terkait
       Jenis data sekunder runtut waktu (time series) selama 22 tahun, dari tahun 1995 s/d 2016. Waktu yang dibutuhkan penelitian ini selama empat bulan terhitung dari bulan  September 2017  s/d Desember 2017.
   3.2. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
        3.2.1. Pengertian variabel penelitian
          Variabel adalah konsep dalam bentuk konkrit atau konsep operasional. Untuk mengoperaionalkan, maka variabel harus dijelaskan parameter dan indikator-indikatornya (Burhan Bungin 2013 : 77)
3.2.2. Hubungan antar variabel
       Penyederhanaan kompleksitas variabel dalam hubungan antara variabel-variabel yang memengaruhi dan variabel yang dipengaruhi, yakni :
a.       Variabel bebas (independen variabel) yaitu Bunga Kredit yang diberi lambang (X1), Variabel Dasar Tukar Ekspor Impor (X2)
b.      Variabel tak bebas (dependen variabel) yaitu PDB Per Kapita yang diberi lambang (Y)
 3.3. Definisi Operasional Variabel
        Batasan-batasan operasional variabel dalam penelitian ini diperlukan untuk    menghindari kesalahan dalam pengambilan keputusan
     Yang dimaksud definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah :
1.      Bunga Kredit :
Bunga Kredit Konsumsi non KPR yang diambil dari suku bunga bank,  PT. Bank Mandiri Tbk. (Bank Mandiri : 2016)
2.      Dasar Tukar Ekspor Impor
Dasar tukar nilai ekspor dibandingkan nilai impor Indonesia yang diambil dari data BPS diberi lambang (X2),merupakan perbandingan antara indeks harga ekspor dan indeks harga impor pada periode tertentu (Nopirin : 2012)
3.      PDB Per Kapita
Pendapatan per kapita diberi lambang (Y),merupakan pendapatan masyarakat perkapita, perbandingan antara PDB dengan jumlah penduduk suatu negara (Sadono Sukirno : 2012)
       3.4. Populasi dan Sampel
          Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh data Bunga Kredit Konsumsi Non KPR, Dasar Tukar Ekspor terhadap Impornya,dan PDB Per Kapita di Indonesia.
     Sampel dalam penelitian ini sama dengan populasinya.
          Menurut Burhan Bungin ( 2013: 51), metode penelitian dalam penulisan ini merupakan riset ekplanatori (explanatory research) yaitu penelitian menggunakan pengujian hipotesis antara variabel yang memiliki hubungan kausal dalam suatu model.
         Maka tahap berikutnya mendefinisikan setiap variabel penelitian Bunga Kredit, Dasar Tukar Ekspor Impor (Term of Trade), dan PDB Per Kapita masyarakat Indonesia,  kemudian mencocokkan setiap keterhubungan antar variabel dalam setiap model sesuai kerangka pemikiran melalui pengujian hipotesis
         3.5. Metode pengumpulan data
                     Penelitian ini menggunakan instrumen dokumentasi data melalui internet dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan Lembaga terkait lainnya.
                      Untuk kelengkapan penelitian ini juga menggunakan referensi data-data dari literaturr, buku-buku, media sosial, internet dan lain-lain penelitian terdahulu.
          3.6. Metode Analisis
1.        Uji Asumsi Klasik
       Metode Ordering Least Square (OLS), penaksiran uji asumsi klasik ini juga disebut uji BLUE (best linear unbiased estimator) meliputi :
a.       Uji Normalitas, dengan Jarque- Bera  p value > α = 0,05, maka nilai residu model diputuskan berdistribusi normal (Gujarati Damodar 2007: 115)
b.      Uji Multikolinieritas, bahwa nilai R2 keseluruhan (simultan) > R2 masing-masing variabel independen (Gujarati Damodar 2007 : 43)
c.       Uji Heteroskedastisitas, Metode White dengan program E-views apabila nilai observasi R2 dengan  p value > α = 0,05, maka diputuskan bahwa model tidak bersifat heteroskedastis (Wing Wahyu 2007: 5.15)
d.      Uji Autokorelasi, melalui uji Brausch- Godfrey Serial Correlation LM Test (Wing Wahyu 2007: 5.29). Apabila nilai Obs*R-squared dengan P value > α = 0,05 artinya tidak terdapat autokorelasi pada model
2.    Uji Instrumen
             Uji instrument wajib dilakukan untuk data penelitian primer
a.       Uji Validitas
Untuk mengukur valid atau tidaknya suatu item dan untuk menentukan layak atau tidaknya suatu item yang diukur. Rumusan memakai product moments (r), membandingkan r hitung dan r tabel.
b.      Uji Reliabilitas
       Untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah yang digunakan dapat tetap konsisten dan dapat diandalkan, dengan Crowbach alpha, membandingkan crownbach alpha hitung dengan r tabel nya.
3.    Uji Korelasi
a.       Uji Korelasi berganda (Multiple Correlation)
untuk analisis keeratan hubungan secara simultan dua atau lebih variabel bebas dengan variabel tak bebas.
b.      Uji Korelasi sederhana (Bevariate Correlation)
 untuk analisis keerataan hubungan parsial variabel bebas dengan variabel tak bebas.
4.    Uji Koefisien Determinasi
          Jika dalam penelitian suatu model diperoleh koefisien determinasi (R2), maka parameter tersebut menunjukkan besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen.
          Uji koefiisien diterminasi untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel  terhadap variabel dependen baik secara simultan maupun secara parsial bila hasil > 50 % maka model dapat dipakai sebagai alat peramalan dimasa mendatang (Yuyun Wirasasmita 2013 : 2)
5.    Uji Regresi
a.       Uji regresi linier berganda
b.      Uji regresi linier sederhana
6.    Uji Hipotesis
a.    Uji F
         Uji simultan digunakan untuk model yang memiliki variabel   independen  lebih dari 1 (satu), jika F hitung > F tabel , maka ada pengaruh  antara X1, X2… Xn terhadap Yn, (Suliyanto : 2011). 
1). Model 1
H0 :  b1,b2  = 0, Koefisien regresi faktor b1,  b2 sama dengan nol, artinya tidak ada pengaruh simultan antara variabel Bunga Kredit (X1) dan Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y)
Ha : b1,b2  tidak = 0, Koefisien regresi faktor b1,  b2 tidak sama dengan nol, artinya ada pengaruh simultan antara variabel- variabel Bunga Bank (X1) dan Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) terhadap PDB Per Kapita  Indonesia (Y)
         b.   Uji t
        Uji parsial, jika t hitung > t tabel, maka ada pengaruh  antara X1 terhadap Y   dan  X2 terhadap Y
    2). Model 2
H0 :  b1, = 0, Koefisien regresi faktor b1,  sama dengan nol, artinya tidak ada pengaruh antara variabel Bunga Kredit (X1) terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y)
Ha : b1,  tidak = 0, Koefisien regresi variabel b1 tidak sama dengan nol, artinya ada pengaruh  antara variabel Bunga Kredit (X1) terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y)
    3). Model 3
H0 : b2,  = 0, Koefisien regresi variabel  b2 sama dengan nol, artinya    
tidak ada pengaruh antara variabel Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y)
Ha : b1,  tidak = 0, Koefisien regresi variabel b2 tidak sama dengan nol,   artinya ada pengaruh  antara variabel Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y)
   7.    Uji Signifikan
         Pengaruh variabel independen baik secara simultan maupun parsial terhadap variabel  dependen adalah signifikan, apabila tingkat signifikansi hasil perhitingan statistic  menunjukkan Sig,  <  alpha = 0,05
      IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
          4.1.Deskripsi Objek Penelitian
        Penelitian ini meliputi analisis dan pengolahan data sekunder mengenai variabel-variabel: Bunga Kredit, Dasar Tukar Ekspor Impor yang disinyalir memiliki pengaruh besar dan signifikan terhadap PDB Per Kapita Indonesia pada periode tahun 1995 sampai dengan tahun 2016, tertera dalam tabel berikut :
                                                               Tabel 3
                   Bunga Kredit, Dasar Tukar Ekpor Impor dan PDB Per Kapita
                                                         Tahun 1995 - 2016
TAHUN
BUNGA KREDIT Konsumsi Non KPR
DASAR TUKAR
PDB PER KAPITA (Rp.000,-)


EKSPOR IMPOR
1995
                    18,85000
            92,23000
1.980,36
1996
                    19,22000
            86,67000
2.105,79
1997
                    21,82000
            101,7400
2.168,40
1998
                    32,15000
            101,7100
1.855,89
1999
                    27,66000
            116,9500
1.870,57
2000
                    18,46000
            134,5300
6.775,02
2001
                    18,55000
            129,9700
7.853,57
2002
                    18,95000
            134,0800
8.563,42
2003
                    16,94000
            139,7900
9.326,24
2004
                    14,12000
            125,3000
10.479,59
2005
                    14,50000
            124,0600
12.483,89
2006
                    15,98000
            125,0000
14.816,40
2007
                    13,86000
            124,4000
17.290,03
2008
                    13,60000
            123,8700
21.364,53
2009
                    14,50000
            131,5800
23.880,88
2010
                    13,25000
            129,2500
27.028,69
2011
                    12,40000
            129,6000
30.658,98
2012
                    11,70000
            123,9600
33.531,35
2013
                    11,86000
            129,1200
36.508,49

2014
12,50000
            121,5000
41.900,40

2015
12,30000
            119,9000
45.176,20

2016
12,25000
             108,1700
47.960,00
                       Sumber : BI dan B.Mandiri, BPS (2016, diolah)
               Langakah sebelum analisis dilakukan mengubah data yang jumlah nominal
        besar atau bukan dalam persentase menjadi bentuk  Ln
     4.2. Analisis data pembahasan
         4.2.1 Analisis dan pembahasan Model 1,  Y = f (X1, X2)
                       Hasil analisisi statistickmenggunakan E-views 7 menujukan hasil sebagai berikut :                                                         
                                                               Tabel 4
                                                 Regresi Model  Y = f (X1, X2 )  





Sample: 1995 2016


Included observations: 22












Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.  










C
-1.375441
2.043271
-0.673156
0.5090
BUNGA KREDIT
-0.082947
0.009830
-8.438039
0.0000
 LN_D_TUKAR
2.403138
0.411533
5.839473
0.0000










R-squared
0.903075
    Mean dependent var
8.746877
Adjusted R-squared
0.892872
    S.D. dependent var
0.656274
S.E. of regression
0.214801
    Akaike info criterion
-0.112086
Sum squared resid
0.876649
    Schwarz criterion
0.036692
Log likelihood
4.232949
    Hannan-Quinn criter.
-0.077039
F-statistic
88.51372
    Durbin-Watson stat
1.553377
Prob(F-statistic)
0.000000



                                                             
                                                              Tabel  5
                              Korelasi Berganda Berganda X1, X2 terhadap Y
                       Model Summary
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1
,950a
,903
,893
,21480
a. Predictors: (Constant), VAR Dasar Tukar, VAR Bunga Kredit

                                                                     Tabel 6
                                                           Korelasi Sederhana

Correlations

VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00001
Pearson Correlation
1
-,416
-,854**
Sig. (2-tailed)

,054
,000
N
22
22
22
VAR00002
Pearson Correlation
-,416
1
,735**
Sig. (2-tailed)
,054

,000
N
22
22
22
VAR00003
Pearson Correlation
-,854**
,735**
1
Sig. (2-tailed)
,000
,000

N
22
22
22
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

                                                                
               
      A. Asumsi Klasik
  a. Uji Normalitas
   Berdasarkan hasil perhitugan statistik didapat output bahwa Jarque-Bera 4,8466 dan p-value 0,088 > dari p tingkat signifikansi α =  0,05 bahwa semua data yang diuji adalah normal.
a.      Uji Multi Kolinieritas
Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapat output bahwa R2 simultan 90,31 % >  R2 masing-masing variabel independen 72,91 %.dan 53,98 Maka disimpulkan bahwa model tidak mengandung multikolinier
b.     Uji Heteroskedastisitas
Melalui uji White didapat output Obs R-square =  0,588 >  p tingkat signifikansi α =  0,05 maka model tidak mengandung heteroskedastisitas.
c.      Uji Autokorelasi
Berdasarkan hasil perhitungan satatistik Breusch- Godfrey didapat hasil Obs*R-squared p value = 0,515 > p tingkat signifikansi α = 0,05, maka model tidak mengadung autokorelasi.
       C. Uji Korelasi
           Uji Korelasi Berganda
       Menunjuk tabel 6,  Uji korelasi antara X1  dan X2 terhadap Y,  menghasilkan angka sebesar R = 0, 950 yang menunjukan keeratan hubungan yang positif dan sangat kuat.
         D. Uji Koefisien Determinsi
                      Uji determinasi menunjukan angka Koefisien determinasi (R2)
Dari analisis tabel 5, didapat sebesar = 0,9031, artinya besarnya pengaruh antara variabel-variabel Bunga Kredit (X1) dan Dasar Tukar Ekpor Impor (X2) secara simultan terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y) = 90, 31 % sisanya 9, 69 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteilti
             E.  Uji Regresi
                     Persamaan : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + ɛ
                             Y= PDB Per Kapita       a   = C (konstante)
                            X1 = Bunga Kredit        ɛ   = Standar eror
                            X2 = Dasar Tukar Ekspor Impor
                            Y^ =  - 1,375 – 0,083 X1  + 2,403 X2
       Menunjuk tabel 4, Persamaan regresi diatas menjelaskan pengaruh negatif, nilai konstante (C), pengaruh negatif perubahan Suku Bunga (X1) tidak searah dengan perkembangan PDB Per kapita, dan Dasar Tukar (X2) berbanding searah  terhadap perubahan PDB Perkapita Indonesia (Y^).
       Interpretasi dari model regresi tersebut adalah, apabila variabel (X1), (X2) adalah = 0, maka nilai Y^ akan berubah menurun 1,375  sebesar konstanta. Apabila nilai konstanta dan , (X2)  = 0 maka (Y^)  akan berubah menjadi – 0,083  x (X1), apabila konstanta dan  (X1) = 0, maka (Y^) akan berubah menjadi 2,403 x (X2), asumsi variabel lain adalah seteris paribus.
    F. Uji F
          Menunjuk tabel 4, uji hipotesis dan signifikansi bisa dilakukan :
F hitung  = 88,513,   n = 22, k =2, α = 0,05, maka  F tabel = 2,660
                        F hitung  > F tabel
                                Signifikan X1 = 0,00, X2 = 0,00 < dari alpha = 0,05
       Maka hipotesis model 1, Ho ditolak Ha diterima, yaitu secara simultan ada pengaruh signifikan antara variabel Nilai tukar (X1) dan Daya saing (X2) terhadap  Term of Trade Indonesia (Y)
.
         4.2. 2. Analisis dan Pembahasan Model 2,  Y = f (X1)
            Menggunakan program e-views versi 7 didapat hasil sebagai berikut :
                                                                        Tabel 7
                                                        Regresi Model Y = f (X1)
endent Variable: LN_PDB_KAP

Method: Least Squares


Date: 10/21/17   Time: 17:07


Sample: 1995 2016


Included observations: 22












Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.  










C
10.52165
0.253136
41.56527
0.0000
SUKU_BUNGA
-0.106849
0.014563
-7.337171
0.0000










R-squared
0.729122
    Mean dependent var
8.746877
Adjusted R-squared
0.715578
    S.D. dependent var
0.656274
S.E. of regression
0.349998
    Akaike info criterion
0.824732
Sum squared resid
2.449979
    Schwarz criterion
0.923918
Log likelihood
-7.072053
    Hannan-Quinn criter.
0.848097
F-statistic
53.83408
    Durbin-Watson stat
0.644540
Prob(F-statistic)
0.000000













                                                                                             
     A.    Asumsi Klasik
Dengan langkah statistik,  maka uji ini dilakukan dah hasilnya memenuhi
    a. Uji Normalitas      
              b. Uji Multi Kolinieritas
              c. Uji Heteroskedastisitas
  d.    Uji Autokorelasi
       C. Uji Korelasi
            Uji Korelasi Sederhana
       Menunjuk tabel 6, Uji korelasi sederhana X1 terhadap Y, menghasilkan angka sebesar  R= - 0,584   yang menunjukan sedang dan negatif
        D. Uji Koefisien Determinsi
               Koefisien determinasi (R2)
                     Menunjuk tabel 7, didapat hasil sebesar = 0,7291, artinya besarnya pengaruh
antara variabel Bunga Kredit (X1)  secara parsial terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y) = 72,91  % sisanya 27,09  % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteilti.
          E. Uji Regresi
                Persamaan : Y = a + b1 X1 + ɛ
                             Y= PDB Per Kapita       a   = C (konstante)
                            X1 = Bunga Kredit          ɛ   = Standar eror  
                           Y^ =  10,522  - 0.107 X1
       Menunjuk tabel 7, Persamaan regresi  tersebut diatas menunjukkan adanya pengaruh positif antra  nilai konstante (C), perubahan negatif Bunga Kredit  (X1 )  terhadap perubahan PDB Per Kapita Indonesia (Y^), sehingga hubungannya searah.
     Interpretasi dari model regresi tersebut adalah, apabila variabel X1 adalah = 0, maka nilai Y^ akan berubah menjadi = 2,767 sebesar konstanta. Apabila nilai konstanta = 0, maka Y^ akan berubah menjadi  menurun 0,107 x (X1), asumsi variabel lain adalah seteris paribus.
F.    Uji t (uji parsial)
           Menunjuk tabel 7, uji hipotesis parsial dan uji signifikansi sebagai beerikut :
t hitung  = I -7,337I  n = 22, k =2, α = 0,05, nilsi t two tilled t tabel( n-k-1 )= 2,074
                        t hitung  > t tabel  
                                Uji signifikansi dari hasil statistik terdapat  X 1 = 0,00 < dari alpha = 0,05
 Maka hipotesis model 2, Ho ditolak Ha diterima, yaitu secara parsial ada pengaruh negatif, signifikan antara variabel Bunga Kredit (X1) terhadap  PDB Per Kapita di Indonesia (Y).
          IV.3. Analisis dan Pembahasan Model 3, Y= f (X2)
               Menggunakan program e-views versi 7 didapat hasil sebagai berikut :
                                                                                                                                                                                                                       Tabel 8
                                                  Regresi Model Y = f (X2)
                                               
Dependent Variable: LN_PDB_KAP

Method: Least Squares


Date: 10/21/17   Time: 17:09


Sample: 1995 2016


Included observations: 22












Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.  










C
-9.672614
3.803742
-2.542921
0.0194
LN_D_TUKAR
3.849070
0.794597
4.844050
0.0001










R-squared
0.539858
    Mean dependent var
8.746877
Adjusted R-squared
0.516851
    S.D. dependent var
0.656274
S.E. of regression
0.456169
    Akaike info criterion
1.354601
Sum squared resid
4.161801
    Schwarz criterion
1.453786
Log likelihood
-12.90061
    Hannan-Quinn criter.
1.377966
F-statistic
23.46482
    Durbin-Watson stat
0.460995
Prob(F-statistic)
0.000098












           A. Asumsi Klasik
     a. Uji Normalitas
            b. Uji Multi Kolinieritas
      Uji Multikolinier hanya berlaku untuk model yang memiliki dua atau lebih variabel dependen.
            c.    Uji Heteroskedastisitas
            d.    Uji Autokorelasi
         C. Uji Korelasi
            Uji Korelasi Sederhana
        Menunjuk tabel 6, Uji korelasi sederhana X2 terhadap Y, menghasilkan angka sebesar  R= 0,735  yang menunjukan  keeratan hubungan yang positif dan kuat.
         D. Uji Koefisien Determinsi
               Koefisien determinasi (R2)
       Dari analisis tabel 8, didapat koefisien determinasi R2 sebesar = 0,5398, artinya besarnya pengaruh  antara variabel Dasar Tukar Ekspor Impor (X2)  secara parsial terhadap PDB Per Kapita di Indonesia (Y) = 53,98 % sisanya 46,02 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteilti.
           E. Uji Regresi
 Persamaan : Y  = a + b2X2 + ɛ                                                                                               Y  =  PDB Per Kapita   a   = C (konstante)
                                              X2=  Dasar Tukar         ɛ   = Standar eror
                                              Y^ = - 9,672 + 3,849  X2
         Menunjuk tabel 8,  Persamaan regresi  tersebut diatas menunjukkan adanya pengaruh negatif antara  nilai konstante (C), perubahan positif  Dasar Tukar Ekpor Impor  (X2 )  terhadap perubahan PDB Per Kapita Indonesia (Y^), sehingga hubungannya searah.
           Interpretasi dari model regresi tersebut adalah, apabila variabel X2 adalah = 0, maka nilai Y^ akan berubah menjadi menurun 9,672 sebesar konstanta. Apabila nilai konstanta = 0, maka Y^ akan berubah menjadi 3,849  x (X2)
F.     Uji t (uji parsial)
      Menunjuk tabel 8, maka uji hipotesis dan signifikansi model adalah:
t hitung  = 4,844 n = 22, k =2, α = 0,05, nilsi t two tilled t tabel( n-k-1 )= 2,660
                        t hitung  > t tabel
                                Uji Signifikasi hasil perhitungan statistik menunjukkan Sig = 0,0001 <
                        alpha 0,05
        Maka hipotesis model 2, Ho ditolak Ha diterima, yaitu secara parsial ada pengaruh  positif, signifikan antara variabel Dasar Tukar Ekpor Impor (X2) terhadap PDB Per Kapita Indonesia (Y)
V.     SIMPULAN DAN SARAN
      5.1. SIMPULAN
         Berdasarkan hasil analisis data- data sekunder, dan pembahasan yang telah di  uraikan pada bab IV, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.    a).  Terdapat pengaruh positif signifikan, hubungan sangat kuat secara simultan
       antara Bunga Kredit (X1)  dan Dasar Tukar Ekpor Impor  (X2) implikasinya
       kepada PDB Per Kapita di Indonesia (Y).
b). Besarnya pengaruh secara simultan Bunga Kredit (X1) dan Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) impliksinya kepada PDB Per Kapita Indonesia (Y) sebesar 90,31 %, sisanya 9,69 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteilti.
2. a).  Terdapat pengaruh negatif signifikan , hubungan sedang, antara Bunga
          Kredit (X1) implikasinya kepada  PDB Per Kapita Indonesia (Y).
 b). Besarnya pengaruh  variabel Bunga Kredit (X1) terhadap PDB Per Kapita di Indonesia (Y) sebesar 72,91 %, sisanya 27,09 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteilti.
3. a).Terdapat pengaruh positif signifikan, hubungan kuat variabel Dasar Tukar Ekpor (X2)  implikasinya kepada PDB Per Kapita di Indonesia (Y).
 b). Besarnya pengaruh Dasar Tukar Ekspor Impor (X2) yang implikasinya kepada PDB Per Kapita di Indonesia (Y) sebesar 53,98 %, sisanya 46,02 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model yang diteliti.
5.2. SARAN - SARAN
             Berdasarkan simpulan hasil penelitian tersebut diatas, maka disarankan hal-hal sebagai berikut :
1.    Penata kuangan dan bank dalam hal ini OJK ( Otoritas Jasa Keuangan) dan Bank
Indonesia memberikan kemudahan dengan birokrasi sederhana yang bisa diakses online terhadap penyaluran Kredit Konsumsi kepada masyarakat perorangan.
2.    Pemerintah dalam hal ini Kementerian Perekonomian dan jajarannya mengatur lalulintas ekspor impor sehingga dapat membuka lapangan kerja yang dapat mendorong kenaikan pendapatan perkapita masyarakat di Indonesia.
3.    Masyarakat pelaku usaha kecil menengah, agar dapat menjalankan aktivitasnya berbasis teknologi digital, dengan efisien dan efektif, sehingga mudah akses perbankan dan lembaga pembiayaan lainnya, guna meningkatkan usahanya.

                                    DAFTAR PUSTAKA
1     1. Buku:
Bungin, Bungin,2013, Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Formar- format  Kuantitatif dan Kualitatif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Gujarati,Damodar, Gujarati., 2007, Dasar-dasar Ekonometrika, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Hidayat Amir. 2012, Penyertaan Hubungan Ekonomi Dan Keuangan Internasional Dalam Mendukung Pembangunan Nasional. PT. Naga Kusuma Media Kreatif, Jakarta.
Kasmir. (2014), Dasar-dasar Perbankan, Edisi Revisi.PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Mudrajad Kuncoro. 2010. Dasar-dasar Ekonomi Pembangunan. UPP STIM YKPN, Yogyakarta.
            Nopirin., 2013, Ekonomi Internasional, BPFE UGM, Yogyakarta.
Sukirno, Sadono., 2012, Makro Ekonomi Teori Pengantar, PT. Raja Grafindo  Persada. Jakarta.
Suliyanto., 2011, Ekonometrika Terapan Teori dan Aplikasi dengan SPSS CV.ANDI. Yogyakarta.
Winarno, Wing Wahyu., 2007, Analisis Ekonometrika Dan Statistik dengan Eviews, Yogyakara.
Wirasamita, Yuyun., 2013, “Buku Ajar Metodologi Penelitian” FE Universitas Borobudur Jakarta.
 2. Artikel Jurnal:
Francisca Sestri. 2014, Pengaruh Faktor-Faktor Inflasi Terhadap FDI Dan Pengangguran Dampaknya Kepada Daya Beli Masyarakat di Indonesia. Disertasi, UNBOR, Jakarta.
Emilia, Nurjanah Rahma, Aminah Siti. 2015, Analisis Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Per Kapita Dan Penyerapan Tenaga Kerja Di Indonesia. Jurnal Paradigma Ekonomika Vol. 10, No. 2. UNJA.
Tri NormaVerawati. 2010, Pengaruh Inflasi Ekspor dan Kurs terhadap Produk Domestik Bruto di Indonesia Tahun 2000 – 2004 . Jurnal Ressearchgate.
Markus Brueckner and Hannes Schwandt. 2014, INCOME AND POPULATION
        GROWT, The Economic Journal, 2014 Royal Economic Society. Published by
        John Wiley & Sons, 9600 Garsington Road, Oxford OX42DQ, UK and 350
        Main Street, Malden, MA 02148, USA.
        Yogo Febtiyanto. 2016, Analisis Faktor Faktor Penentu Pendapatan Per Kapita Sebagai Upaya Menghindari Middle Incame Trap (Studi Kasus Indonesia),  Skripsi, FEB, UNDIP. Semarang

           3.  FGD:
Rembuk Nasional., Percepatan Industri Berbasis Digital , JEXPO Jakarta, Oktober 2017
Tim Kominfo. 2017, Ibu Cerdas Di Era Digital . Seminar Nasional, LPER, KKB Jakarta

4.    Website:
Badan Pusat Statistik. 2017, PDB Perkapita , www.BPS.go.id
BankMandiri,2017, Kredit Bank Mandiri Kredit Modal Kerja. http://www.bankmandiri.co.id/article/umkm-bb-kmk.asp
Bank Indonesia, 2017. Dasar Tukar nilai Ekpor dan Impor (Term Of Trade), www.BI.go.id
Bank Indonesia. 2017, Jenis-jenis Suku Bunga Kredit www.bi.go.id/suku-bunga-dasar/Defauilt.spx.2016         
  Putri Prafanda. 2014, Produk DomestikBruto  https://putriprafanda.wordpress.com/2014/06/15/3-1-pertumbuhan-ekonomi-2/
Pemerintah Indonesia. 2016 Press Conference  KTT ASEAN- Amerika

      




 
 







No comments: