Friday, July 20, 2018

LPER BANYUMAS MENDORONG BURUH MIGRAN MENJADI UMKM DI TANAH AIR



KAMI singkatan dari (Keluarga Migran Indonesia), baru-baru ini menyelenggarakan pelatihan paralegal untuk pekerja migran  selama tiga hari mulai tanggal 11 Juli s/ 13 Juli 2018 di Semarang Provinsi Jawa Tengah.



Joni Rosmanto Ketua LPER Banyumas mengikuti pelatihan advokasi paralegal buruh migran, mewakili masyarakat banyumas yang ingin menjadi buruh migran ke luar negeri. Keikutsertaan pada sesi ini  bertujuan, pertama melindungi keluarga migran secara legal mulai dari mendaftar kerja, bekerja hingga kembali ke tanah air kepada keluarga masing- masing, kedua mengajak para buruh migran ikut memberdayakan ekonomi kerakyatan bersinergi membangun desa mandiri

 

Pada kesempatan ini Joni Rosmanto menyampaikan pandangannya yaitu selain perlindungan legalitas, ia mengajak para buruh migran, setelah mereka (buruh migran. red) memiliki bekal finansial memadai, kembalilah ke Indonesia lalu menata usaha mandiri berbasis kearifan lokal.

Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) Banyumas siap bersinergi dengan para Migran yang sudah kembali dengan mengelola industri aneka kripik singkong,
beras thiwul dan lain-lain produk singong yang menjadi usaha UMKM Petani binaannya,  agar memajukan ekonomi pedesaan. Jadi para buruh migran sudah mulai investasi bertahap agar ketika kembali ke tanah air tidak perlu kembali lagi kerja buruh di negeri orang, tetapi berwira usaha membangun ekonomi pedesaan.



Menurut sekjen LPER Francisca Sestri, pemikiran dan gagasan Joni Rosmanto ini sangat bagus, tinggal tindak lanjut pendekatan kepada KAMI sebagai wadah resmi komunitas buruh migran Indonesia. Sedangkan Haryo Tienmar Ketua Umum LPER Puast menambahkan, perlunya LPER Banyumas,KAMI bersinergi juga dengan Kepala Desa setempat. (Sestri / Joni ).

Sunday, July 15, 2018

AKTIVITAS SOSIAL LPER UNTUK MENANGKAP PERUBAHAN



Manajemen Rumah Perubahan yang terletak di Jatimurni Ujung Aspal Bekasi, pada tanggal 11 Juli 2018 menyelenggarakan acara peluncuran buku "The Great SHIFTING series on disruption" sebuah karya besar Prof.Rhenal Kasali yang pada era disrupsi ini menimbulkan pro kontra, pasalnya banyak pelaku bisnis berguguran dan mereka terlambat melakukan terobosan yang dinamis. Maka The great SHIFTING hanya akan dipahami oleh para pelaku ekonomi dan bisnis yang memiliki pandangan terbuka dan akrab dengan dinamika perubahan, tutur Rhenald Kasali dalam paparannya.Didepan beberapa komunitas Alumni UI, Pengusaha, GK Jokowi, GK Ladies, Kebaya Buku dan Kopi, dll relasi dekatnya. Pembuatan karya ini melibatkan anak-anak muda jaman now dari berbagai disiplin ilmu perguruan tinggi di Indonesia cukup banyak 15 personil, yang diberikan penghargaan pada acara tersebut.
Salah satu komunitas yang diundang yaitu Ketua Umum Haryo Tienmar dan Sekjen Francisca Sestri serta Eka Mardiyanti Ketua Bidang Penelitian dan Pengembangan LPER (Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat)  menikmati acara ini sekaligus merupakan training  yang luar biasa, dengan harapan bisa ditularkan kepada para pengurus cabang yang menjadi penghubung para UMKM binaannya. 



  
Aktivitas Sosial yang dilakukan oleh LPER berikutnya menghadiri   acara workshop di FX. Plaza Jakarta, pada tanggal 13 Juli 2018 dengan tema "INDONESIA BERSAUDARA"  diselenggarakan oleh Komunitas "Kebaya Kopi & Buku /KKB " Nara sumber Ester Motuloh mewakili komunitas
 
Kristiani dan Uztad Rizal dari SEKNAS mewakili Komunitas Muslim. Dalam diskusi tersebut kita diajak memberikan kesaksian arti dari persaudaraan dalam membangun peradaban bangsa Indonesia kedepan. Pada sesi diskusi ini wakil ketua umum LPER Dr. Srinita memberikan kesaksian disaat bencana Tsunami melanda Aceh tahun 2004 dan menimpa keluarganya, maka persaudaraan disitu mahal harganya kami tidak memilah dan memilih warna kulit, agama, suku dll ungkapnya, membuat suasana hening. Kesaksian yang sama dari Nenden Esty ketua bidang Legal menekankan persaudaraan harus dari keluarga, tetangga, dan komunitas yang lebih besar.
Pada penghujung acara yang dihadiri Kang Maman Suparman wartawan senior dan panelis acara Pilkada Metro TV, Taty Apriliyana pendiri KKB sebagai tuan rumah mengatakan "Indonesia Bersaudara" sebagai topik bahasan tujuannya agar masyarakat bisa sederhana dalam ucapan, luar biasa dalam tindakan.(Sestri)