Tuesday, October 26, 2010

Merapi Meletus Usai Tsunami Mentawai



Derita saudara-saudara kita, seperti tidak ada akhirnya. Tabrakan KA yang memakan korban jiwa beberapa minggu lalu terjadi disaat kita tidur nyenyak.Menelan korban jiwa lebih dari 30 orang. Banjir bandang di Wasior Papua Barat yang menelan korban jiwa lebih dari 100 orang meninggal dunia dan sebagian masih dalam pencarian,meninggalkan derita dan tangis bagi korban yang mengalaminya.
Belum siuman dari peristiwa tersebut, Jakarta ibukota Negara kita kembali direndam banjir, akibat curah hujan selama 3 jam pada tanggal 25 Oktober sore hari.Dan drainase banyak yang mampet dan tanggul jebol dll. Apapun alasannya yang jelas banjir selalu menjadi ancaman warga Jakarta.
Pada saat warga jakarta terjebak kemacetan yang luar biasa, pada jam 21 an, Pulau Mentawai terkena gempa berkekuatan 7,2 SR dan mengakibatkan Tsunami yang menelan korban lebih dari 100 orang dan 500 lebih orang hilang belum diketemukan. menyisakan kepedihan para korban dan hati kita.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Gunung Merapi meletus pada senjahari disaat orang akan beristirahat.Data masih dikumpulkan berapa korban jiwa yang terkena letusan tersebut.Mbah Marijan sang juru kunci sampai tulisan ini ditorehkan belum diketahui keberadaannya.
Baik Pemda dan Pemerintah Pusat sudah melakukan peninjauan ke lokasi-lokasi bencana.
Kita semua tidak mengetahui kapan musibah menimpa kita, oleh sebab itu marilah kita berbuat kebajikan dan selalu menaruh simpati kepada saudara-saudara kita yang berkesusahan, semampu kita.Juga doa kepada Tuhan semesta alam, agar diberikan perlindungan bagi kita semua.....amien.

3 comments:

yenni 'yendoel' said...

ses, bencana alam memang gak bisa diduga dan gak bisa dicegah.

tapi kasus kereta api tabrakan, bener2 masalah di manajemen PJKA.
di china kereta api lebih banyak berlipat2 jumlahnya daripada di indonesia. krn merupakan sarana transportasi paling murah dan terjangkau masyarakat di sini. tapi manajemen mereka bagus dan maju. jarang atau hampir gak pernah terdengar berita kereta tabrakan selama aku 6.5 tahun tinggal di sini.

masalah tanggul jebol dan drainase tersumbat, juga permasalah di manajemen kota dari pemerintah kita. andai uang2 yang dikorupsi itu dipakai untuk membenahi segala fasum fasos .. bencana banjir atau tabrakan kereta bisa diminimasi.

di sini lagi2 aku hampir gak pernah dengar soal tanggul jebol.

di sini, walau yg korup juga banyak, tapi pemerintah bener2 memperhatikan fasum, fasos. orang2 china di sini sih gak merasa. tetapi ketika aku point out ke mereka, mereka baru sadar bahwa pemerintah mereka telah memperhatikan rakyat.

di sini kalo ada bencana alam, tentara, polisi turun tangan semua. sampai ada yg mengorbarkan nyawa sendiri (saat badai salju awal 2008 ada banyak tentara yg mati kedinginan krn menolong rakyat).

baru2 ini ada lagi polisi yg meninggal jatuh ke jurang dalam upaya SAR belasan mahasiswa yg tersesat di gunung.

tentara dan polisi kita malah saling berantem, kadang untuk masalah2 sepele yg gak jelas. kapan yah negara kita "belajar".

yenni 'yendoel' said...

orang2 sini suka nanya..kenapa kereta sering tabrakan..kenapa sering ada kapal penumpang yang tenggelam.

Francisca Sestri said...

Yen, itu yang selalu ditanyakan oleh beberapa orang yang tinggal di Luar Negeri.Kenapa Negaramu YG KAYA skr semakin tdk teratur, pelayanan publik kurang nyaman, Fasilitas publik tdk terawat,jorok,kotor kumuh.Bahkan spt KA keluar dari Rel,tabrakan karena palang pintu tdk ada dll.Pasti Pemerintah bialang tdk ada dana dsb..dsb. Jangankan itu tawuran merusak fasilitas tiap hari ada.Ttp kurang antisipasi.Itu bedanya Negara Diktaktor (terpusat) dan otonomi kebablasan YEN...