Tuesday, December 2, 2008

HILLARY CLINTON JADI MENLU USA


Selasa, 2 Desember 2008 03:26 WIB
CHICAGO, SENIN - Presiden AS terpilih, Barack Obama, mengumumkan susunan kabinet baru di Chicago, Senin (1/12). Hillary Rodham Clinton ditunjuk sebagai Menteri Luar Negeri AS. Dalam pernyataannya, Obama mengatakan kini siap memulihkan status AS dengan menghargai aliansi lama dan menawarkan kehidupan baru dalam diplomasi dan militer.
Kabinet baru Obama itu disebut sebagai kabinet yang ”manusiawi” dan mau mendengar. Mantan Presiden Uni Soviet Mikhail Gorbachev mengatakan terpilihnya Obama jelas merupakan refleksi dari AS yang berubah sesuai dengan keinginan dunia.
Posisi Menteri Pertahanan AS Robert Gates tetap dipertahankan. Gates berjanji menjadikan AS lebih inklusif di bidang pertahanan internasional dengan merangkul kembali aliansi lama, terutama Uni Eropa, yang sejak pemerintahan Presiden AS George W Bush seperti menjaga jarak.
Obama juga menunjuk veteran jenderal marinir James Jones, mantan pemimpin Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO), sebagai Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih.
Gubernur Arizona Janet Napolitano ditunjuk sebagai Menteri Keamanan Dalam Negeri. Napolitano adalah salah satu tokoh Demokrat yang memberikan dukungan kepada Obama pada awal 2008 dan mengatakan Obama sebagai orang pembawa semangat baru. Tugas Napolitano adalah membuat kehidupan warga AS lebih rileks tanpa diwarnai ketegangan dan kejengkelan warga, termasuk penyadapan telepon yang terjadi di bawah Bush.
Mantan pejabat Departemen Kehakiman, Eric Holder, ditunjuk sebagai Jaksa Agung, dengan tugas yang lebih serius menangani korupsi, yang menghancurkan reputasi Gedung Putih.
Timothy Geithner, Gubernur Bank Sentral New York, ditunjuk sebagai Menteri Keuangan AS, yang dinilai paham menyelesaikan krisis keuangan.
Lawrence Summers, Menteri Keuangan AS di bawah mantan Presiden Bill Clinton, ditunjuk sebagai Kepala Dewan Penasihat Ekonomi. Summers adalah salah satu arsitek keuangan AS yang berhasil menurunkan utang luar negeri AS.
Era baru
Sesuai dengan janji kampanye yang merangkul dan membawa perubahan, Obama menunjuk tim yang diharapkan bisa mewujudkan itu. ”Saatnya telah tiba untuk sebuah era baru, sebuah fajar baru kepemimpinan AS untuk mengatasi tantangan abad ke-21,” ujar Obama.
”Kita akan memperkuat kapasitas untuk menaklukkan musuh dan mendukung sahabat. Kita akan memperbarui aliansi lama dan menciptakan kemitraan baru.... Mereka yang saya tunjuk memiliki kesamaan dengan saya, yakni bersikap pragmatis soal kekuasaan, juga sama seperti saya yang mendambakan posisi AS sebagai pemimpin dunia,” kata Obama.
Hillary mengatakan akan melakukan tugas dengan menciptakan harapan dan mengurangi ancaman.
Pro-Israel
Penunjukan Hillary sebagai Menlu disambut baik di Israel, tetapi tidak di dunia Arab. Hillary bersikap lebih keras dan lebih pro-Israel ketimbang Obama saat kampanye walau tidak akan lebih buruk daripada pemerintahan Bush. ”Dia punya komitmen untuk proses perdamaian, memerangi ekstremisme,” kata seorang pejabat Israel.
Pakar politik Israel dari Bar Ilan University, Tel Aviv, Shmuel Sandler, mengatakan, ”Sejauh kepentingan Israel, penunjukan ini adalah satu hal yang bagus.”
Nimer Hammad, orang kepercayaan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, mengatakan, ”Kita jangan langsung menuding Hillary. Kita baru bisa menilai setelah dia mulai bekerja.”
”Tim ini jelas lebih bagus dari tim sebelumnya. Namun, saya kira tidak akan ada perubahan drastis dalam kebijakan AS di Timur Tengah,” kata analis politik Mesir, Diaa Rashwan. (REUTERS/AP/AFP/MON)
Sumber : Kompas Cetak

1 comment:

Anonymous said...

Melihat Obama spt di bawa ke eforia jaman Bung Karno, semua kaya semut bila mendengar tokoh2 tsb akan tampil di muka umum