Monday, December 1, 2008

Bridging Pieces Namarina Ballet



Keterangan Gambar : Aji dan Sestri ( Kiri) Aji dan Tery isteri (kanan)

Pertunjukan ballet semi kontemporer yang di gelar oleh sekolah ballet Namarina pimpinan Maya Tamara, telah menggelar pertunjukan di TIM tanggal 29 November selama dua kali pementasan.    Pagelaran yang mengangkat tema Nawang Wulan, merupakan jembatan industri kreatif domestik antara Barat modern dan cerita rakyat kisah Nawang Wulan yang kehilangan sayap ajaib, sehingga tidak bisa terbang ke khayangan selama beberapa waktu, dan menjalani hidup sebagai manusia biasa. Selanjutnya dipersunting oleh Jaka Tarup dan melahirkan seorang anak. Cerita ini sebenarnya dapat di baca dalam Babat Tanah Jawi suatu refleksi kisah raja-raja Jawa hingga Mataram.

Keunikan Namarina Youth Dance ini dengan menampilkan musik kontemporer garapan koreografi dari Jepang dan dipadu antara gerak dan lagu dalam keheningan. Kami dan keluarga menyaksikan acara ini dengan takjub, betapa kayanya anak bangsa menggali budaya dalam kemasan kombinasi ASIA-EROPA dalam pagelaran " Nawang Wulan"

Kebetulan kami juga ketemu dengan GP. Aji Wijaya dengan isteri dan anak-anaknya, salah satu putrinya tampil sebagai penari ballet. Sempat kami menanyakan progres sengketa antara Bakri dan Majalah Tempo, serta pelunasan ganti rugi korban Lumpur Lapindo. Sebagai Tim pengacara group Bakri ini cuma tersenyum dan mengatakan sudah tidak ada masalah, artinya menempuh jalan damai. Syukurlah.....sambil kami foto bersama, saya bilang saya wartawan tetapi blog pribadi, kontang ia tertawa.

2 comments:

Anonymous said...

Lho itu kan dik Aji putranya mbak Siti Komrengsi ?

Anonymous said...

Belum tentu Lapindo mengalah. Kita lihat saja endingnya mbak.