Perkumpulan yang diawali dari ngopi bareng di Kawasan Perkantoran
Bidhakara pada akhir tahun 2014. Mereka adalah Tonny Hendratono Wakil Rektor
III UBM Jakarta, Francisca Sestri Profesional, Dr. Srinita dosen Universitas
Seik Kuala, Rachmawati, Aghata Maryuningsih dan Obie Maulana. Mereka adalah
relawan-relawan Jokowi yang ingin membantu UMKM bisa mandiri dan membuka
lapangan kerja.

Beberapa Program kerja yang
sudah diakukan adalah :
Seminar Nasional pada April 2015 mengangkat
tema “ Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi Menuju Kedaulatan Pangan
Dan Menyambut MEA 2015” dihadiri Deputy Kepala BPPT Bidang SDA Prof. DR. Wimpie
N Aspar adalah Dewan Pakar Lembaga ini. Pembicara utama Dr. Pariaman Sinaga Staf
khusus Menteri Koperasi dan UKM, Budiman Sudjatmiko Anggota Komisi II DPR RI,
Euis Saedah
Dirj en IKM dan Keynote speaker nya Deputy Menko Perekonomian V BidangInvestasi & Kewirausahaan, disitulah awal ditemukan relasi UM KM Banyumas industri makanan bahan baku singkong yang selanjutnya menjadi bagian dari LPER
Beberapa cabang yang sudah dibuka :
Dirj en IKM dan Keynote speaker nya Deputy Menko Perekonomian V BidangInvestasi & Kewirausahaan, disitulah awal ditemukan relasi UM KM Banyumas industri makanan bahan baku singkong yang selanjutnya menjadi bagian dari LPER
Beberapa cabang yang sudah dibuka :
1. LPER Cab Medan pada Juni 2015
dipimpin oleh Dr. Eri Yusni dosen Universitas Sumatera Utara
2. LPER Banyumas pada bulan Oktober
2015 dipimpin oleh Joni Rusmanto pemilik kelompok tani dukuh Kalilirip,
Pekuncen, Jatilawang, Banyumas , Jawa Tengah
3. LPER Klaten pada bulan Maret 2017
dipimpin oleh Subron Nurudin staf marketing Abia Art industry kerajinan Bambu
dari desa Jambukulon Klaten Jawa Tengah
4. LPER Agam dan Bukittinggi September
2017 dipimpin oleh Drs. Khalid Efendi
bekerja di bagian Litbang Kemendagri Agam. Di resmikan didesa Lasi, Agam
Sumatera Barat.
Perjalanan LPER yang sudah dua setengah tahun ini tidak mudah, karena
dalam kiprahnya, harus berintegrasi dengan dunia digital, yang menjadi tatangan
para pelaku usaha tingkat UMKM. Namun demikian para pengurus LPER tidak bosan
mengadakan kerjasama beberapa Kementerian seperti KKP, KOMINFO, BPPT dan
Kemenetrian Koordinasi Perekonomian. Terakhir bersama Kadin Indonesia
merumuskan soal Sulitnya KUR diakses para UMKM dan Ketersediaan tenaga terampil
di Indonesia menjadi tantantangan meningkatkan daya saing produk di pasar
global.(Ses/Sestrinews)
LOGO INSTITUSI LPER
LOGO Promosi
LOGO INSTITUSI LPER
LOGO Promosi
No comments:
Post a Comment