Thursday, October 12, 2017

DUA TAHUN PERJALANAN LEMBAGA PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT (LPER)


          Perkumpulan yang diawali dari ngopi bareng di Kawasan Perkantoran Bidhakara pada akhir tahun 2014. Mereka adalah Tonny Hendratono Wakil Rektor III UBM Jakarta, Francisca Sestri Profesional, Dr. Srinita dosen Universitas Seik Kuala, Rachmawati, Aghata Maryuningsih dan Obie Maulana. Mereka adalah relawan-relawan Jokowi yang ingin membantu UMKM bisa mandiri dan membuka lapangan kerja.
                Pada tanggal 15-01-2015 disebuah rumah makan sederhana sekarang Batik Kuring, maka Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) dibentuk dengan akta Notaris Nenden Esty Nurhayati sekaligus sebagai Ketua Bidang Hukum  dan Legal. Susunan pengurus inti : Ketua Drs. Haryo Tienmar mantan waketum RKIH (Rumah Kreasi Indonesia Hebat), Wakil Ketua Dr. Srinita, Sekjen Dr. Francisca Sestri, Bendahara Rachmawati Yuwono.  Sebagai Ketua Dewan Pembina DR. Benny Pasaribu memberikan masukan –masukan kepada LPER agar menjalin kerjasama dengan BUMD dan BUMN agar organisasi ini bisa eksis kedepannya.
                Beberapa Program kerja yang sudah diakukan adalah :
Seminar Nasional pada April 2015 mengangkat tema “ Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Melalui Koperasi Menuju Kedaulatan Pangan Dan Menyambut MEA 2015” dihadiri Deputy Kepala BPPT Bidang SDA Prof. DR. Wimpie N Aspar adalah Dewan Pakar Lembaga ini.  Pembicara utama Dr. Pariaman Sinaga Staf khusus Menteri Koperasi dan UKM, Budiman Sudjatmiko Anggota Komisi II DPR RI, Euis Saedah
Dirj en IKM dan Keynote speaker nya Deputy Menko Perekonomian V BidangInvestasi & Kewirausahaan, disitulah awal ditemukan relasi UM KM Banyumas  industri makanan bahan baku singkong yang selanjutnya menjadi bagian dari LPER
         Beberapa cabang yang sudah dibuka :
1.       LPER Cab Medan pada Juni 2015 dipimpin oleh Dr. Eri Yusni dosen Universitas Sumatera Utara
2.       LPER Banyumas pada bulan Oktober 2015 dipimpin oleh Joni Rusmanto pemilik kelompok tani dukuh Kalilirip, Pekuncen, Jatilawang, Banyumas , Jawa Tengah
3.       LPER Klaten pada bulan Maret 2017 dipimpin oleh Subron Nurudin staf marketing Abia Art industry kerajinan Bambu dari desa Jambukulon Klaten Jawa Tengah
4.       LPER Agam dan Bukittinggi September 2017 dipimpin oleh Drs. Khalid Efendi  bekerja di bagian Litbang Kemendagri Agam. Di resmikan didesa Lasi, Agam Sumatera Barat.












Perjalanan LPER yang sudah dua setengah tahun ini tidak mudah, karena dalam kiprahnya, harus berintegrasi dengan dunia digital, yang menjadi tatangan para pelaku usaha tingkat UMKM. Namun demikian para pengurus LPER tidak bosan mengadakan kerjasama beberapa Kementerian seperti KKP, KOMINFO, BPPT dan Kemenetrian Koordinasi Perekonomian. Terakhir bersama Kadin Indonesia merumuskan soal Sulitnya KUR diakses para UMKM dan Ketersediaan tenaga terampil di Indonesia menjadi tantantangan meningkatkan daya saing produk di pasar global.(Ses/Sestrinews)

LOGO INSTITUSI LPER 
LOGO Promosi

No comments: