Tuesday, October 4, 2016

Berdirinya LPER

Bermula dari kumpul-kumpulnya para profesional dari berbagai bidang, disuatu perbincangan ngopi sore di Kawasan perrkantoran Bidhakara Jakarta. Saat itu Srinita yang berprofesi sebagai dosen di Syiah Kuala Aceh dan Frncisca Sestri  dosen STIE Insan Pembangunan Bitung mengajak membuat lembaga yang bisa memajukan Usaha Mikro Kecil Menengah yang afdol di sebut UMKM, melalui pendampingan manajemen, karena kami kami ini bukan pemilik modal namun tenaga pemikir yang bisa diharapkan mereka. Salah satu penggagas nama Tonny Hendratono adalah Wakil Rektor bidang Kemahasiswaan Universitas Bunda Mulia segera membuat AD/ ART untuk lembaga yang digagas ini.
Menggandeng notaris Nenden Hikmahanto Juana sebagai Ketua bidang Hukum maka lahirlah Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat atau LPER. pada tanggal 15 Januari 2015 dengan Akta Pendirian No 02 Notaris Nenden Esty Nurhayati, SH. Bogor.Berita dapat diunggah di http://bali.tribunnews.com/2015/01/16/menpan-reformasi-birokasi-dukung-pembentukan-lper
Lembaga yang masih muda ini memiliki struktur organisasi antara lain Pelindung yang tediri dari 3 Menteri, Dewan Penasihat, Dewan Pakar, Badan Pengawas dan Dewan Pembina.
Pengurus inti terdiri Ketua Umum: Haryo Tienmar saat ini Komisaris PAM Jaya, Wakil Ketua Umum Dr. Srinita (dosen), Sekretaris Jendral Dr. Francisca Sestri pensiunan direktur PT. Mustika Ratu (sekarang dosen) dan Rachmawati Juwono ( Direktur Regional BNI Life).
Organisasi ini memiliki Visi : Menjadikan LPER sebagai lembaga terdepan dalam menumbuhkan, mendorong, memotivasi, dan mengembangkan potensi ekonomi masyarakat menuju masyarakat mandiri dan sejahtera. Misi : a.  Meningkatkan kemampuan masyrakat dalam mengelola sumber-sumber daya ekonomi guna menuju kemandirian ekonomi b. Meningkatkan daya saing, produktivitas dan pendapatan masyarakat. c. Menumbuhkan jiwa wiraswasta d. Mengurangi pengangguran e. Merubah pola pikir (mindset) kearah yang lebih maju e. Miningkatkan jiwa gotong royong. Langkah selanjutnya dalam rangka menghadapi gini ratio yang merangkak naik dibandingkan tahun 2001, artinya kemiskinan meningkat, maka LPER menghadap  Menteri Koperasi dan UKM Puspa Yoga, dalam saiaran pers usai menerima perwakilan LPER untuk menyampaikan visi misi disampaikan Haryo Tienmar (Ketua Umum) didampingi Francisca Sestri (Sekjen), maka menteri siap menjadi pelindung Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat ini, berita dapat diunggah di http://bali.tribunnews.com/2015/02/05/puspa-yoga-siap-lindungi-lembaga-pemberdayaan-ekonomi-kerakyatan
Beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah Seminar nasional bekerjasama dengan Deputy Menko Perekonomian mengundang para UMKM yang tergabung dalam koperasi dalam menghadapi MEA 2015 berita bisa diunggah http://www.ekon.go.id/berita/view/seminar-pemberdayaan.1310.html#.V_ZbQ8nZZME  . Pada tahun yang sama LPER juga mengadakan pertemuan awal dengan Rektor UNS untuk kerja sama penelitian di daerah Klaten dapat diunggah di  http://bali.tribunnews.com/2015/02/13/kembangkan-pemberdayaan-ekonomi-kerakyatan-lper-gandeng-uns-solo.

No comments: