Friday, February 4, 2011

Mesir dan Indonesia Menuju Demokrasi?



Beberapa hari ini dunia dikejutkan dengan situasi politik di negara, yang terkenal budaya dan modernisasi sejak jaman Cleopatra. Siapa yang tidak mengenal wanita cantik dari kekaisaran Firaun itu? Mode rambut panjang, poni didahi, perawakannya nyaris sempurna. Bahkan di tahun 70 an,mode ini menyeruak ke belahan dunia. Hikayat Nabi Yusuf menggambarkan suatu negara yang berperadaban maju, melimpahnya gandum selama 7 tahun, menjadi tumpuan negara-negara disekelilingnya, tidak ketinggalan bangsa Israel.
Untuk wisata, stupa, piramida melambangkan identitas dunia, dengan mudah orang mengatakan "Mesir".
Apa yang terjadi disana, saat artikel dituliskan? Adalah suatu keadaan kisruh, keruh antara pemerintah dibawah presiden Hosni Mubarak yang sudah lama memimpin negara tersebut dengan rakyatnya yang menghendaki dirinya mundur dari jabatannya. Alasan korup, memperkaya diri dan kroninya. Harga bahan pangan naik, gerakan rakyat Mesir didukung oposisi, menuntut demokrasi.
Lepas pro dan kontra, hal ini pernah di alami Indonesia di tahun 1998. Atas kesepakatan dengan Amerika dalam mediasi IMF, pak Harto yang sudah memerintah 32 tahun akhirnya mundur. Namun syarat yang diajukan IMF pada waktu itu Camdessus mengajukan kesepakatan antara RI dan IMF yang intinya, Indonsia harus menyetujui kesepakatan-kesepakatan antara lain, pencabutan segala bentuk subsidi, merubah Konstitusi secara demokratis s/d penutupan Bank-bank yang tidak perform, serta pembayaran hutang-hutangnya yang sudah jatuh tempo melalui privatisasi asset BUMN.
Dan sekarang Indonesia menapaki babak demokrasi sesuai LOI, hasilnya bisa dirasakan kaum reformis, kebebasan dalam berpendapat,Pemilu, Pemilu kada sd tingkat Kabupaten dan Kotamadya.Namun apakah hal tersebut menunjukkan korupsi reda? Silahkan menyikapi kasus Century dan Mafia Pajak saat ini.
(Foto diambil dari sumber internet. Gb.1 situasi di Mesir. Gb 2. Situasi Indonesia Mei 1998).

No comments: