Tuesday, September 9, 2008

Blue Energy & Super Toy

Blue Energy.

Belum usai media memberitakan tentang Blue Energy, proyek yang menjanjikan dari temuan Djoko. Cukup menggegerkan. Pasalnya berita tersebut terlanjur menyeruak ke benak publik. Siapa yang tidak tergiur kalau Negara melalui orang seperti Djoko tersebut dapat menghasilkan bahan bakar dari energi air? Air bisa di pakai sebagai pengganti bahan bakar Minyak. Cerita-punya cerita ternyata tidak sesederhana yang di argumenkan penemunya. Alhasil untuk mengubah air menjadi semacam minyak perlu biaya dan teknologi yang jauh lebih mahal. Ooooo kok bisa begitu?

Super Toy.

Ketika dulu kita mengenal bibit padi IR, PB di tahun 1970 an, dan bahkan Indonesia akan tinggal landas berswasembada pangan. Walaupun langkah Pemerintah saat itu banyak mendapat kritikan, karena tidak lagi mengadopsi konsep " Keaneka ragaman pangan", tetapi IR, PB cukup sukses di pedesaan. Begitu juga bantuan penyuluhan dari dinas Pertanian, infrastruktur perairan, pupuk urea, pupuk kandang, masih tersedia sebagai sarana prasarana pertanian padi di desa. Kalau musim giling gula, Pemerintah meminjam tanah petani, sebagai imbalan petani mendapatkan ganti rugi yang memadai plus jatah gula.Kita sudah 1 minggu di guncang lagi dengan berita bibit padi Super Toy, konon hasil panen di bulan Mei 2008  di Purworejo, yang di saksikan Pemimpin kita cukup sukses, apa lagi janji perusahaan PT. Sarana Harapan Indonesia sebagai pengembang varietas SUPER TOY HL-2 ini mengutarakan, hasil panen 3 kali dalam se tahun.

Belum ada 1 tahun dari kedigdayaan super toy ini, masyarakat petani ternyata kecewa, bahwa bibit yang di tanam menyajikan fakta GAGAL PANEN. Nah lho lagi-lagi kok ketipu?

No comments: