Tuesday, July 12, 2011

Mengapa Mesti ditunda untuk UKM?




Tepat pukul 09.30 tanggal 11 Juli 2011 acara penandatanganan antara APINDO Perindustrian, Perdagangan dan UKM dibuka oleh Sofyan Wanandy Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia di lantai dua Kementrian Perindustrian di Jakarta.
Dalam sambutannya dikatakan berulang-ulang, Pemerintah saat ini harus konsentrasi pada bidang masing-masing. Khusus Industri Perdagangan fokus pada pertumbuhan perekonomian, bukan main politik, kami sudah jenuh dengan tantangan saat ini dan masa mendatang. Indonesia Incorporated harus diwujudkan dengan kerjasama baik Industri dan perdagangan nasional secara terpadu. Sehingga apa yang sudah dicanangkan dalam roadmap Kadin Indonesia untuk memajukan UKM kita benar-benar terwujud. Mereka adalah ujung tombak perekonomian kita yang jumlahnya sangat besar, dan terbukti tangguh menghadapi persaingan global.
Menteri Perindustrian menekankan betapa kuatnya arus barang masuk dari luar yang perlu diantisipasi, sebagai contoh peralatan mukena, tasbih yang menjamur di pasar Tanah Abang ternyata dari Malaysia. Namun hasil kerajinan seperti sepatu, tas kulit yang dipamerkan di lantai satu tidak kalah kualitasnya dibanding produk luar.
Begitu juga Mendag Marie Elka Pangestu, mengharapkan pengertian CSR bagi perusahaan besar tidak terbatas memberikan sumbangan untuk dana pendidikan masyarakat sekitar usahanya, namun memberikan pembinaan teknis dan menjadi Customer bagi UKM-UKM terkait. Sehingga mereka bisa tumbuh dan membuka lapangan pekerjaan baru.
Diseberang sini terdengar bisik-bisik pengusaha elektronika antara lain Rachmad Gobel dan Yeani Keet, bahwa perlu membuat Trade Center, dengan menampilkan karya anak bangsa berbasis budaya, sehingga dapat dipromosikan ke Manca negara.
Mengapa mesti UKM-UKM yang berbasis usaha kreatif? Sebab mereka adalah usahawan-usahawan yang akan menjadi pilar ekonomi kerakyatan bangsa Indonesia.
Acara ini diakhiri dengan peragaan busana batik rancangan putra putri kita, bercorak nekabudaya.

Sunday, July 10, 2011

JOKO WI dan Suara Tuhan?



Pasca disahkannya UUD45 versi 2002 melalui amandemen ke 4 kalinya oleh MPR saat itu dibawah pimpinan Amin Rais. Maka kisah baru sesungguhnya berlaku sejak Pemilu 2004 dan seterusnya apabila tidak ada amandemen lagi.
Saat itu yang kekeh dan ngotot menolak amandemen adalah PDI Perjuangan, alasan masuk akal NKRI ini negara archipelago dan amat luas. Terlebih notabene presiden hasil keputusan Sidang Istimewa MPR adalah Megawati Sukarno Putri pun tidak berdaya oleh kekuatan Senayan yang dipimpin oleh Ketua DPR Akbar Tanjung.Walaupun Partainya memenangkan Pemilu pada tahun 1999. otomatis suara di DPR paling banyak didominasi PDI Perjuangan.
Berjalannya waktu,Pemilukada langsung tingkat Kabupaten/Kodya serta Propinsi berjalan seiring dengan Pemilu langsung Legislatif, Presiden-Wakil Presiden, Gubernur-Wakil Gubernur, Walikota-Wakil Wali Kota serta Bupati-Wakil Bupati, yang memerlukan biaya sangat besar.
Joko Widodo yang populer disebut Joko Wi dan Wakil nya FX. Rudyanto, adalah salah satu contoh walikota yang diusung oleh Partai Moncong Putih PDI Perjuangan sukses mengemban tugas daerahnya dan saat ini dipuji-puji oleh banyak kalangan dan untuk studi banding beberapa negara tetangga juga Kongres Kebudayaan tingkat dunia.
Siapakah beliau sesungguhnya ? Produsen mebel kayu, yang hidup biasa-biasa di kota Solo dan alumnus UGM. Saat ini di tahun 2011 adalah masa jabatan ke dua yang diembannya melalaui Pemilu Kada dengan suara lebih dari 92 %.
Kalau bicara tentang Joko Wi tidak akan lepas dari keberhasilannya memindahkan PKL-PKL Banjarsari yang jumlahnya ribuan, negosiasi lebih dari 60 kali pun dilakukan. Seperti yang dituturkan Joko Wi didepan Rektor UNS dan jajarannya pada tanggal 11 Maret 2011 saat menerima UNS Award karena baktinya kepada Kodya Solo dan masyarakatnya, bersama-sama Dr.BRA. Mooryati Soedibyo Pendiri Perusahaan Jamu dan Kosmetik Mustika Ratu Terbuka.
Solo Batik Carnival, tidak akan terwujud tanpa dukungan dari dirinya yang mampu menyedot devisa ke kota Solo.
Pria santun, andap asor dan terkesan halus klemar klemer, ternyata berani mengatakan TIDAK, ketika lokasi Sari Petojo akan diubah keperuntukannya menjadi Mal Pusat perbelanjaan atas ijin Gubernur Jateng Bibit Waluyo, sampai disebut Gubernur sebagai walikota Bodoh.
Tanggal 9 Juli 2011 sejarah mencatat, kota Solo akhirnya menjadi tempat Kongres Istimewa PSSI yang sempat bubar jalan alias ricuh beberapa bulan lalu. Kembali lagi Solo sukses menyelenggarakan acara akbar yang dihadiri utusan FIFA tanpa kerusuhan dan berjalan lancar.
Terpilihnya Djauhar Arifin Sebagai Ketum PSSI mengalahkan Agusman Effendi pada putaran ke dua pemungutan suara, mengakhiri polemik ditubuh PSSI dari tuntutan masyarakat untuk tidak mencalonkan Nurdin Halid pun selesai.
Selamat pak Joko Wi, semoga Anda tidak menolak menjadi pemimpin nasional apabila Tuhan dan rakyat mendukung Anda.....Dalam hal ini bisa jadi Suara Rakyat adalah Suara Tuhan, seperti yang dutarakan sahabat setia Almarhum Prof.Dr. Riswanda Imawan...

Tuesday, July 5, 2011

Asia dan Pemimpin Perempuan......





Ketika alunan waktu berjalan terus, maka sesungguhnya manusia tidak lepas dari denyut politik.Sayangnya diantara dua kubu pro dan kontra selalu mengaktualisasi apa yang disebut "Penguasa vs Oposisi" sekalipun di era Presidentiil apakah Oposisi akan sebagai penyeimbang atau pengawas kritis, tetaplah ujud dari kubu pro dan kontra.
Miyanmar tidak lepas dari perjuangan perempuan cantik, yang sampai saat ini tetap menjadi ikon ketertindasan Yunta Militer dan sempat menewaskan 70 an jiwa pendukungnya. Dialah Aung San Suu Kyi yang berkarisma dan mulai berkeriput.
Kemudian kita mengayuh perahu waktu ke Malacanang, oh ya negeri itu pernah dikelola oleh seorang janda, perempuan biasa dan ibu rumah tangga. Corazon Aquino nama sang ibu tersebut, akhirnya menjadi Presiden perempuan menggantikan Sang diktaktor Marcos, bahkan puteranya saat ini memenangkan pemilu menjadi presiden di Philipina.
Indonesia pernah memiliki Presiden pertama, melalui pemilu 1999 yang dimenangi oleh Partainya PDI Perjuangan, sayang saat pemilihan presiden dikalahkan oleh poros tengah koalisi beberapa partai dangan ganjalan "Jender asal bukan Mega" dialah Megawati Sukarno Putri, yang teraniaya saat pemerintahan Orde Baru.
Melawat sejenak di Thailand, Partai Puea Thai yang dipimpin oleh perempuan cantik adaik bungsu mantan perdana menteri terguling Thaksin Shinawatra meraih suara lebih dari 55 % mengalahkan Partai berkuasa yang dipimpin si ganteng Abhisit Vijjajiva. Perempuan yang bernama Yingluck Shinawatra akan menjadi PM Perempuan pertama di negeri Thailand secara demokrasi. Raja dan militerpun bersikap netral.
Semoga Asia saat sekarang terus mengukir prestasi dikancah persaingan global, tanpa mempermasalahkan Jender lagi seperti pengalaman di Indonesia masa lalu, yang terpenting kebutuhan, kesejahteraan seluruh rakyat diutamakan,bukan kepentingan pribadi dan kelompoknya saja....

Friday, July 1, 2011

Budaya Menembus Batas Perbedaan.....




Rabu tanggal 29 Juni 2011 digelar acara kepedulian pelayanan antar umat beragama di halaman Paroki Hati Kudus Rawamangun, maka sengatan teriknya matahari pun tidak terasa.
Panggung gembira diawali lantuman lagu dangdut antar umat beragama, sebagai bentuk kebersamaan. Lalu Mbak Heny Purwonegoro sebagai MC menyemangati para pengunjung untuk membeli aneka makanan mulai dari bubur Manado, Semar Mendem ala Solo sampai dengan makanan khas Pontianak. Penyanyi kawakan ibu mertua penyanyi Once yang terkenal di era 80 an, berduet dengan Kia alumnus AFI nya Indosiar untuk menggalang dana pelayanan untuk sesama.
Para pengunjung dan donatur dari berbagai Gereja di Jakarta menikmati suguhan Barongsai dari anak-anak SD dan SMP, berakhir dengan pemberian angpauo secara sukarela, lebih menumbuhkan kesadaran diantara kami.
Berbaurnya budaya mulai dari macam-macam jenis makanan maupun tarian dan lagu daerah, menunjukkan revolusi budaya tetap relevan, menembus batas perbedaan di era kini, yang ditandai semakin absennya pelaksanaan sila-sila Pancasila.