Thursday, May 6, 2010

Sri Mulyani masih beruntung dari Burhanuddin Abdulah?



Ibu Sri Mulyani dilantik yang keduakalinya sebagai Menteri Keuangan di Kabinet Indonesia Bersatu pada Oktober 2009. Namun selang beberapa bulan mencuatlah kasus Bank Century yang menelan uang sebesar 6,7 trilyun telah menyeret nama Sri Mulyani sampai pemanggilan dirinya oleh DPR-RI, bak menginterogasi terdakwa yang berjalan cukup lama.

Kasus tersebut jelas menodai semua prestasi gemilang yang diraihnya, mulai dari terciptanya stabilitas makro ekonomi sampai penghargaan menteri terbaik di dunia dan lain-lain prestasi bertaraf global. Demo mahasiswa, khalayak setiap hari terjadi agar Sang maestro keuangan tersebut mundur dari jabatannya.

Pada akhirnya berita yang beredar pada tanggal 5-5-2010 di pagi hari tentang pengunduran dirinya pun menjadi pilihan. Dan menerima tawaran Bank Dunia menjabat sebagai Managing Director di kawasan Amerika latin, Karibia, Timteng, Asia Timur. Hal ini bagi ekonom dan dunia usaha sangat disayangkan, bahkan pasar sempat bereaksi negatif seperti melemahnya rupiah pada level Rp. 9.200 dari Rp.9.020 satu hari sebelumnnya. Namun bagi kalangan tertentu yang melek politik tentu sudah menduga bakal terjadi.

Kita sedikit menengok sejarah Bank Indonesia, dimana manatan Gubernur BI Burhanuddin Abdullah yang memiliki prestasi cukup baik dan mampu membuat lembaga ini benar-benar independen, in flasi terkendali, nilai tukar stabil dan cadangan devisa meningkat. Namun sungguh diluar dugaan menjelang masa baktinya Burhanuddin, beliau tersandung kasus korupsi ditubuh BI yang sebenarnya kesalahan administratif ikut menandatangi talangan BLBI pada saat menjadi Deputy saat Gubernur BI dijabat Syahril Sabirin. KPK akhirnya memutuskan bersalah dan Burhanuddin menguni Rumah Tahanan Salemba.

Dari gambaran diatas, keduannya pemangku kepentingan di bidang keuangan dan moneter, memiliki karir gemilang, sama-sama kesalahan administratif yang mengakibatkan amblasnya uang yang keperuntukannya bukan semestinya. Namun ibu Sri Mulyani justru mendapatkan tawaran membanggakan di Lembaga Bank Dunia dan berkantor di jantung kota Amerika, Sedangkan Burhanuddin walau tidak menggunakan uang untuk pribadinya tetap harus menjalani hukuman pidana.

Selamat jalan ibu Sri Mulyani, semoga menjadi mediator yang baik antara Bank Dunia untuk kemaslahatan negara-negara berkembang di kawasan yang dipercayakan kepada Anda, terutama Indonesia. Sampai jumpa di tahun 2014 mungkin Andalah Satria Piningit bagi kami? Hanya Tuhan Yang Tahu.....