Wednesday, July 8, 2009

PILPRES LANGSUNG TERASA HAMBAR?



Sejarah politik Republik Indonesia selama merdeka tahun 1945, sudah melakukan pemilihan umum langsung baik terhadap Legislatif maupun Presiden dan wakil presiden sejak reformasi tahun 1998 bergulir. Pertama tahun 2004 dan sekarang tahun 2009.

Pada pemilu langsung presiden dan wakil presiden tahun ini ada 3 (tiga) kandidat yaitu:
Megawati-Prabowo dengan nomer urut 1
Susilo Bambang Yudoyono-Budiono dengan nomer urut 2
Yusuf Kalla-Wiranto dengan nomer urut 3
Dua hari sebelum pesta demokrasi dilaksanakan dua pasangan nomer urut satu dan tiga mengusulkan kepada Mahkamah Konsititusi (MK) agar rakyat yang telah memiliki hak pilihnya dapat menggunakan dengan KTP/Paspor, mengingat DPT masih banyak bermasalah sejak pemilu legislatif April 2009 yang lalu.
Akhirnya MK mengabulkan permohonan tersebut dan selanjutnya dalam tempo 1 hari KPU harus melaksanakan putusan tersebut.

Pelaksanaan pesta demokrasi kali ini terasa hambar dan tidak ada suatu tantangan, sebab pada tanggal 4 Juli 2009 dari salah satu lembaga survey metode quick count telah dipastikan bahwa salah satu kandidat nomer urut tertentu adalah pemenangnya, serta pemilu akan berlangsung satu kali putaran, seakan akan semua sudah ditentukan, sebab tanpa data akurat Lembaga Survey tidak akan gegabah memasang iklan di harian terkenal bersekala nasional.
Terbukti pada pukul 11.30 saat pemungutan suara belum usai, semua media baik radio maupun televisi memberitakan bahwa kandidat tersebut menang diatas angka 50% berarti putaran pertama selesai.

Dengan demikian apa yang menjadi tebakan masyarakat yang melek politik pun tepat, dan kita semua harus menerima dengan lapang dada, inilah corak wajah demokrasi Indonesia.
Mudah-mudahan Presiden-Wakli Presiden terpilih akan segera merealisasikan janji-janjinya terutama kepada pelaku usaha di bidang pasar tradisional tempat kampanye mereka. Tantangan krisis global tidak ringan, sementara hutang negara baik kepada luar negeri maupun swasta nasional baik dalam bentuk obligasi ataupun Treasury Bond dll cukup tinggi, serta harga minyak dunia mulai menyentuh USD 75 yang sebelumnya sempat rendah. Prediksi kami bila harga minyak diatas USD 90, maka BBM bisa naik lagi. Kecuali hutang sebagai pengaman APBN boleh di pakai yang memberi pinjaman, atau rekening-rekening yang tidak bertuan dikembalikan untuk rakyat, semua tergantung Pemerintah dan DPR nanti.