Saturday, February 28, 2009

PERLU DI RENUNGKAN "PERUBAHAN UUD 1945"



Artikel yang berjudul " Menyoal Lagi Amandemen UUD 19945" Kompas tanggal 24 Februari 2009 hal 7, mungkin menggelitik hati bagi pembacanya. Untuk sementara kosongkan pikiran negatif dan baca yang mendalam apakah ada sebuah ajakan yang cukup mendalam untuk setiap anak bangsa mencermati "Demokrasi" yang telah di perjuangkan dengan amandemen UUD 1945 di tahun 2002. Benang merah yang bisa diambil hanyalah kalau demokrasi hanyalah akhir sebuah tujuan itu tentu sudah tercapai, kita bisa SMS kepada pejabat negara, kita bisa bebas menkritik lawan politik kita, kita bisa demonstrasi tak terarah seperti kejadian yang menimpa Ketua DPRD Medan beberapa waktu lalu dan kita bisa menghujad siapa saja melalui media dengan sinisme, dan kita bisa menghabiskan APBD/APBN untuk Pilkada dan Pemilu langsung baik legislatif, presiden dan wakli presiden, DPD,Kepala daerah. Begitu pula dengan empat kali perubahan pada batang tubuh UUD 1945 berarti harus membuat peraturan yang di sebut UU mungkin seratus, duaratus atau tujuh ratus UU? Apabila selama 5 tahun belum selesai maka pasti ada bagian yang akan mandeg dan tabrakan, cukupkah sampai disitu? Tidak !Perda-perda harus dibuat sebab UU yang sudah ada peraturan menteri hanya sebatas acuan yang menjadi pokok juklak di lapangan adalah perda yang masing-masing tergantung yang memimpinnya. Memang tidak boleh menyimpang dari UU nya, namun siapa yang menjamin bila penafsiran satu daerah akan sepaham dengan daerah lain? Lalu berapa lama dari sekian Perda akan selesai? tergantung SDM-SDM di Pemda dan DPRD Belum lagi banyak produk UU dibawa ke MK untuk uji materi, hampir tiap minggu ada saja yang diputuskan MK, lalu apa saja yang dikerjakan lembaga-lembaga wakil rakyat yang sudah jelas pemisahan wewenangnya dari Presiden menurut UUD 45 yang sudah direvisi. Padahal tujuan dari semangat Proklamasi Kemerdekaan (jembatan emas) kita adalah kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Benarkan sebagian saja dari tujuan tersebut sudah terwujud merata di seluruh negeri ini? Lalu kenapa ada antrean minyak tanah? Orang meninggal karena berebut Zakat, BLT dll. Maka hanya dengan hati dan pikiran yang seimbang para pemangku kepentingan akan bisa merenungkan, intruspeksi akhirnya menyimpulkan keadaan ini dan segera mengambil solusi. Kalau SDM yang kurang jangan lantas Konstitusinya di rombak tanpa analisis, pengkajian yang mendalam. Kita tentu tidak alergi akan perubahan namun semua harus berkiblat untuk tujuan mulia para pendiri negara dan bangsa Indonesia.

Saturday, February 21, 2009

BILA GOLKAR DAN PDI PERJUANGAN SOLID?



Setelah keputusan MK menolak uji materi UU Pemilu Pilpres-Wapres, maka hanya partai yang memiliki keterwakilan di ledislatif min 20 % maka partai-partai yang tidak memiliki keterwakilan min ambang batas yang ditentukan tersebut suka tidak suka harus berkoalisi.

Rapat DPP partai Golkar telah memutuskan Ketua Umum M. Yusuf Kalla resmi menjadi Capres dari partai berlambang pohon beringin.

Dengan demikian modal dasar dua partai besar yakni Golkar dan PDI Perjuangan telah memenuhi ketentuan konstitusi, yaitu Megawati dan Yusuf Kalla dapat maju menjadi calon presiden RI periode 2009-2014.

Peta politik mulai menghangat dan diperkirakan apabila Golkar dan PDI Perjuangan solit berkoalisi dan Capres-Cawapres serius dicalonkan dari kedua partai ini maka kemungkinan akan menang sebab suara mereka bila di gabung bisa 50 +1 .

Namun apabila mereka berjalan sendiri-sendiri, maka untuk pemilu Presiden-Capres akan tersedia 3 nama : Megawati, Yusuf Kalla dan mungkin SBY ( Demokrat dan gabungan dari partai lain).Kita lihat saja bagaimana perkembangan politik menjelang Pemilu Legislatif ini.

Sunday, February 15, 2009

PENGUSAHA BERTEMU PARTAI



Pemrakarsa acara ini APINDO Asosiasi Pengusaha Indonesia di bawah ketua umum Sofyan Wanandi dan Suryadi Sasmita selaku Sekjen. Pelaksanaan di adakan antara tanggal 13 Pebruari 2009 s/d 16 Pebruari 2009 kecuali Minggu 15 Pebruari di Four Season's Hotel Jakarta. Diskusi ini melibatkan beberapa partai dan ditayangkan oleh stasiun TV. Sawasta "Metro" mulai hari Senin 16 Pebruari jam 18.30 secara berturut turut.

Partai-partai yang terlibat mulai PDI Perjuangan, PKS, PKB, Demokrat, PPP dan Golkar untuk berdialog dalam pemaparan Visi Misi ke depan dalam kaitannya kerjasama yang diharpakan dari pengusaha, dalam rangka sinergisitas pembangunan ekonomi bangsa dalam jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Semoga acara ini menjadi titik balik mencairnya kebekuan hubungan antara pengusaha dan partai.

Usai tanya jawab di acara "Pengusaha bertanya Partai menjawab" di ruang VIP pada hari pertama, Ketua Umum PDI Perjuangan  Megawati didampingi  Pramono Anung bersama Suryadi Sasmita dan Sofyan Wanandi menjawab wartawan dari berbagai media.

Saturday, February 14, 2009

Ketika Teman Sebagai Narapidana


 

Ket gbr :M. Iqbal ketika menjadi Narapidana (atas), M. IQbal ketika Ketua KPPU (bawah).

Siang itu udara Jakarta mendung dan mengisyaratkan tanda-tanda akan hujan. Kami dan beberapa teman sudah sepakat untuk membesuk teman yang sedang tersandung kasus korupsi di tubuh KPPU. Kami berempat menuju kapolres Jakarta Pusat dan mengisi buku tamu untuk bertemu teman tersebut.

Rasa haru pun menyelimuti hati kami, ketika sosok mantan ketua KPPU muncul dan bergabung dengan kami. Hanya pesan doa agar kemelut yang menimpa dirinya segera berakhir. Dan pesan itu kami sampaikan dengan tulus, jalani "Lelakon " hidup ini dengan istikomah.